Government – Computer Security Incident Response Team (Gov-CSIRT) BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) RI, yg baru di"louncing" pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2019 oleh Kepala BSSN RI Letjen (Purn) TNI Hinsa Siburian di Krakatau Ballroom, Hotel Mercure Convention Center Ancol Jakarta.
Melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sektor Pemerintah Tahun 2019 bertema “Kolaborasi Instansi Pemerintah Dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Siber Nasional Tahun 2019”.
Dinas Kominfo Persandian Kabupaten menugaskan Kabid Persandian Putu Gopi Suparnaca, S.Sos sebagai peserta aktif dalam kegiatan FGD di Jakarta itu, mendampingi Kepala Dinas Kominfo Persandian Kabupaten Buleleng Dr. Ketut Suweca.
Menurut Gopi sapaan akrab Putu Gopi Suparnaca, bahwa BSSN mempunyai tugas melaksanakan keamanan siber nasional secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan dan mengkonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber.
Untuk menjalankan tugas tersebut, diamini Gopi, perlu dilakukan sosialisasi layanan, diseminasi informasi dan diskusi dalam rangka pemahaman dan penyamaan persepsi di lingkungan instansi pemerintah.
Oleh karena itu, tujuan kegiatan FGD tersebut adalah sebagai media diseminasi informasi, terkait kebijakan BSSN di sektor pemerintah. Selaim itu, sebagai wadah sosialisasi layanan BSSN di sektor pemerintah, di antaranya SPBE dan Lounching "Gov-CSIRT" Indonesia.
Di samping itu juga, sebagai wadah diskusi dan berbagi informasi, terkait strategi dan solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam menyelenggarakan pengamanan siber nasional, baik Identifikasi Penanggulangan dan Pemulihan Insiden Siber pada Sektor Pemerintahan di Indonesia.
Disinggung peserta kegiatan FGD ini terdiri dari perwakilan seluruh stakeholder sektor pemerintah yang meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Wilayah I, dan Pemerintah Daerah Wilayah II serta perwakilan pejabat struktural BSSN, seperti pejabat struktural setingkat eselon 2 yang bertanggungjawab menangani IT beserta 1 orang staf dari 85 instansi Pemerintah Pusat, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika beserta 1 orang pejabat struktural/staf yang menangani IT dari 34 Provinsi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika beserta 1 orang pejabat struktural/staf yang menangani IT dari 34 Kabupaten/Kota; Perwakilan Pejabat Struktural BSSN.
Acara Pembukaan FGD dan Grand Launching Gov-CSIRT Indonesia dilakukan oleh Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.
Dalam sambutannya, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menegaskan, bahwa salah satu tugas fungsi BSSN adalah melakukan Literasi Keamanan Informasi dengan mengamankan insprastruktur TIK eGoverment.
"BSSN merupakan instansi Pemerintah Republik Indonesia yang bergerak di bidang Keamanan Informasi dan Keamanan Siber. BSSN dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia", tegas Hinsa Siburian.
Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian juga menyimak Visinya "Menjadikan BSSN Keamanan Siber berkelas Dunia". BSSN, menurut Hinsa Siburian, merupakan institusi terpercaya dalam menjaga keamanan Siber dan Sandi Negara dengan menyinergikan berbagai pemangku kepentingan untuk ikut serta mewujudkan keamanan nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Sedangkan Misinya adalah, menjamin keamanan informasi di sektor pemerintah, infrastruktur informasi kritikal nasional, dan ekonomi digital dalam mewujudkan keamanan nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional membangun dan menerapkan tatakelola keamanan siber dan sandi yang komprehensif, membangun kemandirian teknologi keamanan siber dan sandi dengan mendorong tumbuhnya industri dalam negeri di bidang keamanan siber dan sandi membangun, mengoordinasikan, mengolaborasikan dan mengoperasionalkan sistem identifikasi, deteksi, mitigasi, manajemen krisis, penanggulangan, dan pemulihan terhadap ancaman, insiden, dan/atau serangan siber dan sandi membangun budaya keamanan siber sebagai tatanan nilai budaya yang melekat dengan mendorong tumbuhnya budaya penggunaan internet yang aman dan nyaman oleh setiap warga negara Indonesia menyediakan dan mengoptimalkan sumber daya keamanan siber dan sandi melalui proses pembelajaran dan peningkatan kualitas yang berkelanjutan dengan didukung manajemen perkantoran secara transparan dan akuntabel.
Ketika melakukan Press Conference dengan paparan Deputi III BSSN tentang Strategi dan Kebijakan Umum di Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Insiden Siber.
Pada Press Conference itu bersama Direktur lainnya seperti Pimpinan elit BSSN, yakni Marskal Pertama TNI Hari Pramono sebagai Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian resiko pemerintah BSSN mensuport program inovasi Satgas Cyber Insident Respon Team (CIRT) yang dibentuk Bidang Persandian Buleleng dalam rangka menghadapi tantangan Keamanan Siber Nasional melalui IT Secure Assesment Diklat Bintek utk SDM aparatur persandian dan Pentes.
Sementara Pimpinan elit BSSN Brigjen TNI Daddi Estoe Widodo selaku Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah BSSN mendukung Satgas CIRT menjadi bagian Nasional CSIRT yang baru di "lounching" BSSN oleh Kepala BSSN RI guna sinergitas kolaborasi bersama Pemda seluruh indonesia dalam rangka literasi keamanan siber nasional.
Satgas CIRT Buleleng adalah bagian Gov-CSIRT Nasional BSSN dalam sinergitas kolaborasi instansi bersama Pemerintah dalam menghadapi tantangan keamanan siber nasional Tahun 2019.
Pada diskusi Panel Sesi II adanya paparan Deputi I BSSN tentang Kolaborasi Instansi Pemerintah dalam Menghadapi Tantangan Keamanan Siber Nasional.
Sementara paparan Deputi II BSSN menyangkut Rencana Induk Keamanan Sistem Penyelenggaraan Pemerintah Berbasis Elektronik (PBE).
Paparan Deputi IV BSSN dengan tema materi Menuju Sumber Daya Manusia Keamanan Siber dan Sandi yang Tepercaya, Profesional, dan Berdaya Saing.
Juga paparan MenPAN RB tentang Kebijakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Sedangkan Prof. Dr. Hoga Saragih tentang Dampak Penerapan Sistem Pemerintah Berbasis ELektronik (SPBE) Terhadap Ekonomi Nasional.
Begitu juga Prof. Dr. Eko Indrajit memaparkan Cyber Resilience - Strategi Holistik Mengatasi Ancaman Pertahanan Kontemporer di Dunia Siber.
Kabid Persansian Dinas Kominfosandi Kabupaten Buleleng, Putu Gopi Suparnaca, S.Sos selaku Ketua Satgas CIRT Buleleng mengatakan, bahwa team respont kejahatan siber ysng terbentuk atas sinergitas kolaborasi Stakeholder.
Gopi sapaan akrab Putu Gopi Suparnaca menegaskan, bahwa, bentuk komitmen dukungan BSSN dalam mensuport CIRT Buleleng diawal bulan (6-9 Agustus 2019) akan berkunjung ke Dinas Komunfosandi Kab. Buleleng dalam rangka "IT Secure Assesment" untuk menilai seberapa tinggi tingkat "Security" sibernya.
Sekaligus juga, lanjut Gopi, memberikan bintek kepada staf dan jajaran programer IT untuk meningkatkan keamanan jaringan internal.
Selanjutnya assistensi Penerapan "Computer Security Insident Response Team'' di Pemkab Buleleng, sehingga pola sinergitas kolaborasi ini lebih efektif dalam penanganan insident siber guna menjaga keamanan siber Nasional.
Menurut Gopi, hal ini akan di tindak lanjuti untuk merapatkan barisan bersama Team Satgas CIRT dan Progremer IT internal Dinas Kominfosandi Kabupaten Buleleng. - Made Tirthayasa
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com