Pemprov Bali menyelenggarakan acara Peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno pada Sabtu petang (01/06) di panggung terbuka Ardha Chandra, Taman Budaya Provinsi Bali, berlangsung sukses.
Setelah Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan sambutan dihadapan ribuan masyarakat penonton malam itu, dilanjutkan dengan acara Teatrikalisasi Puisi, oleh Ibu Putri Suastini Koster serta Oratorium Kolosal “Gerakan Kekuatan Pancasila” disambut gemuruh tepuk tangan oleh ribuan penonton dari berbagai elemen masyarakat yang menyesaki panggung terbuka itu.
Pemanggungan Triatrikalisasi Puisi itu menggabungkan unsur-unsur teater, musik, tari serta sastra, tersebut mengangkat sebuah puisi yang berjudul “Aku Melihat Indonesia.”
Puisi ini ditulis oleh Bung Karno yang menggambarkan keharuan dan kebanggaan-nya saat menatap hamparan sawah, gelora ombak, keagungan gunung, serta keindahan budaya tanah tumpah-darahnya, Indonesia.
Puisi "Aku Melihat Indonesia" itu pernah bergema di Lapangan Desa Panji, Kecamatan Sukasada serangkaian DPC PDI Perjuangan Buleleng menyelenggarakan upacara Peringatan HUT PDI Perjuangan tahun 2019.
Berkat ruang dan waktu yang diberikan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Sekrerarusnya Gede Supriatna, sehingga Cantiryas Boy . menggemakan Puisi Soekarno yang berjudul "Aku Melihat Indonesia", seperti terurai di bawah ini
”Aku Melihat Indonesia “
Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar Lautan Hindia bergelora
membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia
Jikalau aku melihat
sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi
batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu
Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Kelebet
dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku mendengarkan
Lagu-lagu yang merdu dari Batak
bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran
bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku
bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Jikalau aku melihat wajah anak-anak
di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
“Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!”
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia
dari buku “Bung Karno dan Pemuda”, hlm. 68-107 -- Made' Tirthayasa --
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com