Denpasar, Dewata News. Com - MoU serangkaian kegiatan peringatan ke-20 Yayasan Pendidikan Bina Tunas (YPBT) SD Tunaa School yang berlangsung, Minggu (2/6) di Hongkong Garden Internasional Restaurant di Jl. By Pas I Gusti Ngurah Rai Padanggalak, Sanur.
MoU tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kota Denpasar I Wayan Gunawan, yang pada kesempatan itu mewakili Walikota Denpasar, Konsulat Jenderal(Konjen) Tiongkok dan Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) Bali Cahaya Wirawan Hadi.
Sambutan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Bina Tunas I Made Arjaya mengungkapkan, menjalin sinergi bersama lembaga pendidikan lain bukanlah hal baru bagi yayasan pendidikan Bina Tunas. Pihaknya juga telah bekerjasama dengan SMP, SMA/ SMK hingga Universitas yang ada di Denpasar.
"Kami kerjasama dengan Universitas Dwijendra yang mampu mensuport mutualisme, seperti menyalurkan tamatan PGSD pada sekolah kami, juga bersama Cahaya Wirawan Hadi," terangnya
Lanjut Made Arjaya, sebagai Pembina Yayasan juga menekankan bahwa metode pembelajaran yang diterapkan pada sekolah harus berlandaskan pada kualitas yang artinya pendidikan dapat membentuk karakter siswa dan memiliki kemampuan yang setara baik dalam muatan lokal maupun global.
"Pembentukan karakter dan metode pembelajaran yang diterapkan terswbut bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam menghadapi berbagai hal di era indiustri 4.0 ini," ucapnya.
Sementara, Ketua YPBT SD Tunas School, Putu Eka Juana Jaya, SE, M.Si yang akrab dipanggil Wawa Arjaya menambahkan bahwa metode pembelajaran itu dituangkan pada pendidikan bahasa asing yang meliputi bahasa Mandarin, bahasa Jepang dan bahasa Inggris yang bertujuan untuk menjawab tantangan global yang terus berkembang secara masif.
Meski begitu, metode pembelajaran tersebut tidak melepas dari akar budaya lokal Indonesia dan Bali khususnya. Karena metode pembelajaran yang diterapkan sudah sesuai dengan slogan YPBT SD Tunas School yakn local to global for brighter future. Jadi budaya lokal ini dibawa mengglobal dengan harapan masa depan lebih terang. Ujung-ujungnya saat dewasa nanti para peserta didik mampu membuka peluang kesuksesan dan perubahan ke arah yang lebih baik bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara," tambahnya.
Dijelaskan, metode pembelajaran tentang bahasa dan budaya yang diterapkan sejak masa Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di YPBT. Selain itu, di usia siswa SD merupakan usia emas dimana pada usia ini merupakan penentuan dalam menumbuhkembangan daya pikir kedepannya.
"Kemudian, anak pada usia tersebut harus mendapat pendidikan dasar yang baik dan terarah dengan tetap berpedoman pada budaya dan kearifan lokal. Pihaknya juga mengimbangi metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan global yang kini masuk pada era revolusi industri 4.0. "Kami punya daya tampung 20 per kelas, memang terbatas. Maka dari itu kami mengajak masyarakat Sanur khususnya untuk ikut bergabung di YPBT SD Tunas School," jelasnya.
Rektor Undwi, Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc.,M.M.A mengatakan terkait kerjasama yang dilakukan Undwi dengan YPBT SD Tunas School, sebab kami memiliki visi-misi yang sama yakni sama-sama ingin memajukan pendidikan sehingga hal itu bisa dinilai relevan apabila bisa berkolaborasi secara bersama-sama nantinya.
"Undwi yang memiliki Prodi PGSD di FKIP berencana akan menyalurkan mahasiswa dan dosennya dalam proses pembelajaran ke YPBT SD Tunas School. Melalui sinergi ini para siswa dan juga guru di YPBT SD Tunas School juga mendapat informasi terbaru dalam hal dunia pendidikan. Bahkan, sinergi ini juga memberi informasi kepada publik bahwa di Undwi kami punya Prodi PGSD," pungkasnya.
Dekan FKIP, Drs. I Made Kartika, M.Si yang didampingi Ketua Prodi PGSD Undwi menilai bahwa kerjasama yang dilakukan Undwi dengan YPBT SD Tunas School sangatlah bagus, sebab di dalamnya memiliki kepentingan yang sama yakni sama-sama memajukan dunia pendidikan.
"Salah satunya Undwi di FKIP Prodi PGSD selain mahasiswa bisa PKL di YPBT SD Tunas School, nantinya lulusan Prodi PGSD Undwi juga bisa menjadi seorang guru," ujarnya.
Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan dalam kesempatannya mengapresiasi komitmen YPBT SS Tunas School yang berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa melalui dunia pendidikan. Apalagi metode yang diterapkan sekolah tersebut lebih banyak menekankan pada unsur kebudayaan selaras dengan tujuan utama Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar dalam memajukan kualitas generasi muda yang berbudaya dengan berlandaskan kearifan lokal.
"Menjadi peluang sekaligus tantangan sekolah swasta yang diharapkan ikut berkontribusi dalam mensukseskan wajib belajar sembilan tahun di Denpasar. Karena tuntutan kita ke depan adalah bagaimana prestasi itu harus diikuti dengan terus menanamkan pendidikan karakter anak-anak dengan menjaga akar budaya lokal menjadi pondasi dasar," paparnya. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com