Buleleng, Dewata News. Com - Untaian puisi ''Generasi Millennial" seniman sastra modern Buleleng, Made Tirthayasa mengakhiri kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Publik dengan Tema "Pengamanan Informasi, dalam rangka Mengawal Generasi Millenial Tolak Ancaman Berita HOAX" Dinas Kominfo & Persandian Kabupaten Buleleng di Kampus Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja, Jumat siang (24/05).
Made Tirthayasa yang juga salah satu wartawan senior di Provinsi Bali ini melalui untaian puisi itu mengajak Generasi Millennial harus jadi generasi yang aktif, berwawasan nasionalis, membuat visi yang realitis. Membangun ide yang bonafit,dan bebas politik praktis. Bermedia sosial yang arif, agar jadi generasi kebanggaan Indonesia yang cerdik.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Pemkab Buleleng melalui Bidang Persandian Dinas Kominfosandi yang dipimpin Kabid Persandian Putu Gopi Suparnaca, S.Sos bersama Tim Pembinaan Pengamanan Informasi Siber menyelenggarakan kegiatan pembinaan pengamanan informasi siber dalam rangka mengawal generasi millemlnnial tolak berita Hoax.
Kegiatan kali ini bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unipas Singaraja yang pagi itu dibuka oleh Rektor Unipas Dr. Gede Made Metera.
Rektor Made Metera pada intinya mengingatkan, bahwa pentingnya giat yang dilakukan Diskominfosandi dalam menyelamatkan generasi muda sebagai harapan bangsa dari beragam berita Hoax.
Sasaran pembinaan pengamanan informasi siber, selain BEM Unipas, juga OSIS SMA / SMKN, Pramuka dan Karang Taruna, termasuk Pengurus ORARI maupun RAPI Buleleng.
Kemudian Kabid Persandian Putu Gopi Suparnaca didampingi Kasi Tata Kelola Persandian serta staf bidsandi Dinas Kominfosandi menyampaikan maksud tujuan sosialisasi giat pembinaan dalam rangka bekerjasama peningkatan kesadaran pemahaman akan keamanan informasi siber, dan bagaimana generasi millennial menangkal berita hoax.
Selain itu, oleh Gopi Suparnaca disampaikan pula potensi kebocoran informasi, ruang lingkup pengamanan informasi itu sendiri, dampak kemajuan IT dari sisi baik buruk dan ancaman kecanggihan teknologi informasi secara umum.
Sebelum mengakhiri giat pembinaan dibuat video pendek yang merupakan komitmen untik menolak hoax. Dalam video pendek semua peserta dengan suara lantang menggemakan
"Kami masyarakat Buleleng menolak tegas berita Hoax, ujaran kebencian, isu sara, pemecah belah Bhineka Tunggal Ika, UUD 45. NKRI...Harga Mati. Pancasila...Jaya".
Sementara pada pemaparaan materi (mengawal generasi millennial untuk menangkal hoax) dari nara sumber I Gede Putu Krisna Juliharta, ST, MT selaku Ketua Relawan TIK Bali. Sebagai Tim Pembinaan Pengamann siber, Krisna Juliharta menyampaikan tentang meningkatnya pengguna internet dengan bahaya ancaman serangan berupa, hoax di era flsiber ini. Juga diungkapkan, bagaiman langkah-langkah pencegahan untuk mendeteksi dini serangan-serangan hoax agar tidak menyebar luas.
Dalam giat tanya jawab tentang keamanan informasi siber mengawal berita HOAX diberikan ruang dan waktu kepada dua orang penanya. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian piagam penghargaan kepada seluruh peserta. (DN - TiR).--
Made Tirthayasa yang juga salah satu wartawan senior di Provinsi Bali ini melalui untaian puisi itu mengajak Generasi Millennial harus jadi generasi yang aktif, berwawasan nasionalis, membuat visi yang realitis. Membangun ide yang bonafit,dan bebas politik praktis. Bermedia sosial yang arif, agar jadi generasi kebanggaan Indonesia yang cerdik.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa Pemkab Buleleng melalui Bidang Persandian Dinas Kominfosandi yang dipimpin Kabid Persandian Putu Gopi Suparnaca, S.Sos bersama Tim Pembinaan Pengamanan Informasi Siber menyelenggarakan kegiatan pembinaan pengamanan informasi siber dalam rangka mengawal generasi millemlnnial tolak berita Hoax.
Kegiatan kali ini bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unipas Singaraja yang pagi itu dibuka oleh Rektor Unipas Dr. Gede Made Metera.
Rektor Made Metera pada intinya mengingatkan, bahwa pentingnya giat yang dilakukan Diskominfosandi dalam menyelamatkan generasi muda sebagai harapan bangsa dari beragam berita Hoax.
Sasaran pembinaan pengamanan informasi siber, selain BEM Unipas, juga OSIS SMA / SMKN, Pramuka dan Karang Taruna, termasuk Pengurus ORARI maupun RAPI Buleleng.
Kemudian Kabid Persandian Putu Gopi Suparnaca didampingi Kasi Tata Kelola Persandian serta staf bidsandi Dinas Kominfosandi menyampaikan maksud tujuan sosialisasi giat pembinaan dalam rangka bekerjasama peningkatan kesadaran pemahaman akan keamanan informasi siber, dan bagaimana generasi millennial menangkal berita hoax.
Selain itu, oleh Gopi Suparnaca disampaikan pula potensi kebocoran informasi, ruang lingkup pengamanan informasi itu sendiri, dampak kemajuan IT dari sisi baik buruk dan ancaman kecanggihan teknologi informasi secara umum.
Sebelum mengakhiri giat pembinaan dibuat video pendek yang merupakan komitmen untik menolak hoax. Dalam video pendek semua peserta dengan suara lantang menggemakan
"Kami masyarakat Buleleng menolak tegas berita Hoax, ujaran kebencian, isu sara, pemecah belah Bhineka Tunggal Ika, UUD 45. NKRI...Harga Mati. Pancasila...Jaya".
Sementara pada pemaparaan materi (mengawal generasi millennial untuk menangkal hoax) dari nara sumber I Gede Putu Krisna Juliharta, ST, MT selaku Ketua Relawan TIK Bali. Sebagai Tim Pembinaan Pengamann siber, Krisna Juliharta menyampaikan tentang meningkatnya pengguna internet dengan bahaya ancaman serangan berupa, hoax di era flsiber ini. Juga diungkapkan, bagaiman langkah-langkah pencegahan untuk mendeteksi dini serangan-serangan hoax agar tidak menyebar luas.
Dalam giat tanya jawab tentang keamanan informasi siber mengawal berita HOAX diberikan ruang dan waktu kepada dua orang penanya. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian piagam penghargaan kepada seluruh peserta. (DN - TiR).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com