Buleleng, Dewata News. Com — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buleleng Ir. I Gusti Ayu Aries Sujati terus mendorong pengembangan produk kerajinan tenun lokal Buleleng, agar lebih kreatifitas dan keterampilan serta mengembangkan potensi industri kerajinan yang dapat menjadi sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Guna peningkatan kemampuan pengrajin dalam bidang produksi, lanjut Mas Aries Sujati, dilakukan berupa pembinaan teknik produksi, mutu, desain produk, dan menajemen usaha.
Ketika menerima kunjungan rombongan Komunitas Cinta Kain Bali (KCKB) Provinsi Bali di Lobby Rumah Jabatan Bupati Buleleng, pada Minggu (26/05), Mas Aries Sujati menjelaskan, betapa beragamnya kerajinan dan juga pengerajin yang ada di Kabupaten Buleleng. Beberapa sentra pengerajin terdapat di kabupaten dengan daerah yang luas dan potensi kerajinan yang sangat banyak.
”Terdapat beberapat sentra pengerajin tenun yang ada di Kabupaten Buleleng, misalnya di Kelurahan Beratan, Menyali, terus di Kalianget, Seririt, Sinabun dan Jinengdalem. Bahkan, di Buleleng terdapat pula pengerajin bambu seperti yang ada di Desa Tigawasa dan Pedawa,“ jelasnya.
Lebih lanjut, Mas Aries Sujati mengungkapkan, banyak kerajinan tenun dan juga songket yang ada di Kabupaten Buleleng memiliki ciri tersendiri. Hal ini diharapkan agar usaha kerajinan yang ada di Buleleng mampu berkembang dengan pesat serta memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat khususnya para pengerajin.
”Saya pernah pergi keluar daerah melihat sentra-sentra kerajinan tapi disana hanya ada satu jenis kerajinan saja, beda dengan di Buleleng. Kedepan jika dikelola dengan baik dan kualitas desain yang bagus, saya yakin kain songket Buleleng akan banyak diminati”, ungkap Mas Aries Sujati.
Istri Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST ini juga menambahkan, bahwa kain yang ada di Kabupaten Buleleng menggunakan bahan-bahan alami, serta mengunakan jenis pewarna natural dari alam sebagai bahan dasar pembuaatan kain, sehingga corak warna dari kain tersebut tetap terlihat bagus. ”Contohnya seperti kain bebali dari Desa Pacung, Kecamatan Tejakula yang menggunakan bahan dan pewarna dari alam. Jenis ini hanya ada di Pacung dan tidak dapat di tempat lain”, jelas Ny. I Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com