Gianyar, Dewata News. Com - Kabupaten Gianyar hanya dikenal sebagai Bumi Seni, sebagai Kota Pusaka Dunia, sebagai Daerah Tujuan Wisata, juga dikenal sebagaı Kota Kerajinan Dunia atau Worid Craft City (WCC).
Indentitas ini, membuka peluang dan kesempatan bagi perajin Gianyar untuk berinteraksi dengan perajin yang ada di dalam maupun di luar negeri, sehingga terjadi alih pengetahuan, alih tehnologi, serta kerjasama usaha, untuk memenangkan persaingan menembus pasar global" ungkap wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gede Mayun, di Hotel Rumah Luwih, Lebih, Gianyar.
Usaha peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Kreatif Kabupaten Gianyar, ini juga dihadiri Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Sabtu (20/4).
Sertipikat WCC yang rencananya diserahkan langsung oleh President World Craft Council Asia Facifik Region, Madam Ghada Hiijawi Quddumi dan Ketua Umum Dekranas Ibu Mifidah Jusuf Kalla, di Bali Agung Theatre Show- Bali Safari & Marine Park, pada Senin (22/4), dan menobatkan Gianyar sebagai World Craft City yang pertama di Indonesia.
Hal ini, akan lebih mengukuhkan identitas dan jati diri, bahwa Kabupaten Gianyar dikenal sebagai pusatnya kerajinan dunia, kota kerajinan yang lahir dari talenta seni, kreativitas perajin dan seluruh masyarakat Gianyar.
Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, mengatakan Gianyar sebagai kota kerajinan dunia ini paling memenuhi kriteria dari kota lainnya setelah jogya dengan kerajinan batiknya, " penetapan Gianyar sebagai Kota Kerajinan Dunia, karena dinilai paling memenuhi kriteria dalam upaya pengembangan industri kerajinan dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat , ungkapnya.
Di Gianyar Penilaian yang dianggap menonjol adalah peranan Pemerintah. Daerah bersama Dekranasda dalam upaya mengembangkan dan melestarikan kerajinan,disamping juga peranan lembaga pendidikan khususnya dalam kurikulum sekolah menengah yang ada di Gianyar.
Disampaikan pula, Gianyar dirasa pantas menyandang predikat Kota Kerajinan Dunia,mengingat segala bentuk seni dan kerajinan hidup dan berkembang. Dukungan ini banyak juga dari seniman - seniman muda yang kreatif dan inovatif.
Disebutkan ada tujuh kriteria untuk dapat diletapkan oleh WCC sebagai Kola Kerajinan Dunia, yaitu Authenticity (Historical Value), Originality (Cultural Value), Preservation (Transgeneration Value) Marketability (Economic value), Ecofriendly (Green value), Internationality (Global Value) dan Sustainabiliy (Consistency Value) terhadap produk industri kerajinan di Gianyar.
Sampai dengan akhir tahun 2018, jumlah industri kerajinan di Kabupaten Gianyar sebanyak 36.890 unit, mampu menampung tenaga kerja scbanyak 81.946 orang, hampir semua jenis industri kerajinan ada di Gianyar, yang dominan seperti kerajinan kayu, emas atau perak tenun atau endek, bambo, pangan, serta kulit.
Disamping penyerahan Sertipikat WCC, rencananya diserahkan juga Sertipikat Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis (HKI-IG) kerajinan Perak Celuk, oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia A.A Puspayoga.
Penyerahan HKI-IG kerajınan Perak Celuk, juga mengukuhkan kerajinan perak di Desa Celuk merupakan kekayaan asli hasil rasa oleh para pencipta selama ini.
Pengakuan dari Pemerintah ini penting untuk memberikan nilai sekaligus kebanggan Desa Celuk menjadi salah satu desa dengan ikon kerajinan Perak yang kini mendunia. (DN - CiN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com