"Bali Matangi" adalah sebuah Yayasan sosial yang bertujuan melestarikan kebudayaan Bali beserta kearifan lokalnya dalam hal pendidikan dan perekonomian serta pemerataan hasil dari pariwisata, seperti diakui Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna, MM.
Terkait kegiatan yang diselenggarakan yayasan bekerja sama dengan Forkom Dewi (Desa Wisata) Buleleng menggelar "Sharing Sessions" di Munduk Menir Villas, Sabtu (27/04) selama sehari, Kadis Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, bahwa secara umum sebagai suatu kepedulian yayasan semata untuk meningkatkan kualitas Kepariwisataan di Bali Utara.
"Adalah dalam persaingan pariwisata dapat meningkatkan daya saing dengan menonjolkan kearifan lokal yang di sinergikan dengan revolusi industri 4.0", kata Sutrisna.
"Bali Matangi" di gawangi oleh Ketut Darmayasa, Putu Eka Agusyasha, Dewa Rucika dan Nyoman Suasta sesuai bidang masing-masing secara profesional tampil sebagai nara sumber saat ''sharing sessions" di Munduk Menir Villas, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.
Seperti halnya, Dewa Rucika dalam hal Marketing/Bauran pemasaran digitalisasi dengan mengusung kearifan lokal. Sementara narasumber Nyoman Gede Suasta yang membawakan materi pengembangan produk yang mengedepankan kearifan lokal dan Wayan Muka dengan materi Service Excellent yang memadukan local genius dan budaya
Harapannya? Kadis Pariwisata Kabupaten Buleleng Nyoman Sutrisna berharap, dari sesi ini adanya kelanjutan sehingga pariwisata Buleleng bisa berkompetisi dan mendapatkan market share yang lebih baik. - Made Tirthayasa -
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com