Buleleng, Dewata News. Com —Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana untuk menjadikan tiga desa di tiap kecamatan menjadi pilot project upaya pengentasan kemiskinan melalui bidang pertanian pada tahun 2020, seperti diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Buleleng tahun 2019 di kawasan Banyualit, Lovina, Senin (25/03).
Menurut Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana, bahwa kegiatan dilakukan setelah pemetaan komprehensif yang akan dilakukan melalui Musrenbang tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2019 untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020.
Bupati PAS menjelaskan, perencanaan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Buleleng melalui bidang pertanian ini sesuai dengan tema Musrenbang kali ini, yaitu ”Peningkatan Kualitas SDM Guna Percepatan Pembangunan Ekonomi Inklusif Berbasis Pertanian dan Penanggulangan Kemiskinan”.
Bidang pertanian, lanjut bupati, akan terus dikembangkan di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng dengan tiga desa tiap kecamatan sebagai pilot project. ”Kami akan lakukan pemetaan terlebih dahulu mengenai perencanaan ini”, ujarnya.
Bupati PAS juga menjelaskan, meiambilnya tiga desa per kecamatan dikarenakan anggaran yang belum memadai. Oleh sebab itu, dilakukan secara bertahap dan hal ini memerlukan pengecekan terlebih dahulu bagaimana modelnya nanti. Apakah diperlukan sesuatu aturan, seperti peraturan desa (perdes).
Begitu juga untuk jangka panjangnya, disebutkan bupati, misalnya masa produksinya lima tahun, apa yang akan diberikan menunggu masa produksi. Berarti kelompok petaninya yang diberdayakan. ”Kami juga lihat kemampuan keuangan. Kalau kurang, saya bisa carikan ke provinsi. Mereka juga ada program pengentasan kemiskinan”, kata Bupati PAS meyakinkan.
Seperti diketahui, pengentasan kemiskinan selama ini yang berjalan adalah pendirian Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Menurut Bupati PAS, hal ini tidak efektif, mengingat semua disamaratakan di seluruh Bali. Kondisi Bumdes juga saat ini kurang menguntungkan. Seakan bisnis Bumdes itu diproteksi dan berjalan tidak sehat. ”Kalau saya beda sistemnya. Jangan diproteksi. Kami yang memperbaiki dan mengedukasi kemampuan diri. Kalau diproteksi, kami akan mati,” imbuhnya. (DN ~ TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com