Buleleng, Dewata News.Com — Terkait dengan musibah banjir yang melanda beberapa titik di Kota Singaraja, Pemerintah Kabupaten Buleleng melakukan berbagai upaya untuk penanganan banjir dalam kota. Salah satunya, adalah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan pengusulan anggaran Rp28 Milyar kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
Besaran usulan kepada Kemen PUPR tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat ditemui Dewatanews.com si Singaraja, awal pekan ini.
Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan untuk penanganan bencana maupun pasca bencana di Kabupaten Buleleng. Salah satunya, dengan berkoordinasi dengan seluruh pihak dan juga mengusulkan dana langsung ke pusat.
Hal ini dilakukan, jelas Bupati PAS, mengingat pengerjaan penanganan banjir dalam kota melibatkan jalan-jalan provinsi maupun pusat yang nantinya akan disodet. “Mengajukan dana sebesar Rp28 Milyar, namun tahun ini baru dapat hanya Rp8 Milyar,” jelasnya.
Dengan usulan yang diajukan, mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini menyebut, akan membuat sodetan dari Tiyingtali hingga langsung ke Tukad Buleleng. Ini dilakukan untuk mengurangi tekanan di wilayah Baktiseraga dan Jalak Putih hingga ke bawah. Mengingat dua daerah tersebut hingga daerah di bawahnya menjadi langganan banjir.
“Dengan begitu tekanan di daerah rawan banjir dalam kota bisa berkurang,” imbuhnya.
Upaya-upaya preventif pun terus dilakukan oleh Pemkab Buleleng, salah satunya penyadaran kepada masyarakat agar terus menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.
Secara pribadi, selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng saat kantor tutup, setiap Sabtu Minggu sebagai bupati, tak jarang disibukkan mendampingi Ny.Aries Sujati Suradnyana yang maju menjadi Caleg Nomor Urut 3 DPRD Provinsi Bali Dapil Buleleng PDI Perjuangan melakukan simakrama ”blusukan”:ke beberapa desa bertemu dengan warga masyarakat pemilih.
Terkait musibah banjir tak terlepas dari permasalahan sampah, Bupati PAS mengungkapkan, bahwa dari awal masyarakat sudah diedukasi untuk melakukan pembersihan, terutama di got-got ataupun di pantai dan daerah aliran sungai (DAS) pada musim hujan.
Selain itu, masyarakat tetap dilarang membuang sampah secara sembarangan. ”Ya tahun ini ada perbaikan daripada tahun sebelumnya ketika ada beberapa bencana, namun tidak separah tahun yang lalu”, jelasnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com