Desa Pengastulan pantas akan dicanangkan oleh Bupati Buleleng menjadi DESA BUDAYA lantaran desa itu mengkoleksi berbagai keunikan.
Pengastulan adalah sebuah desa, terletak dipantai utara Pulau Dewata dan merupakan salah satu desa nelayan di daerah Kabupaten Buleleng, kususnya di Kecamatan Seririt .
Berdasarkan prestasi yang ditulis dengan aksara (hurup) Bali diatas daun lontar yang di temukan sudah lapuk belum lama ini, Desa Pengastulan didirikan pada hari Rabu (Budha), Paing, wara Landep, Sasih Kapat, tit tanggal paing 8, iska warsa tahun 1381. Sebelumnya, tersebut nama Desa Muntis yang merupakan cikal bakal tiga desa, yaitu Desa Pengatsulan, Desa Bubunan dan Desa Sulanyah. Desa Muntis terletak di sebelah timur jalan besar, di sekitar pelemahan Pura Kendal.
Desa yang berada wilayah Kecamatan Seririt itu pada zaman pra-sejarah bernama Desa Muntis. Berganti nama menjadi Desa Pengastulan semenjak masa kepunggawaan I Gusti Made Tegeh, yakni zaman Raja Buleleng I Gsti Anglurah Panji Sakti.
Salah satu keunikan di Desa Pengastulan adalah keberadaan mata air purba yang terletak di sudut tenggara wilayah desa itu, seperti penuturan Suartha Ign.
Sebagai salah seorang Penekun Penyusun Kalender Bali yang juga Jro Mangku Pura Pabean, Pengastulan,Suartha Ign mengatakan, sudah banyak warga dari berbagai penjuru membuktikan khasiat air suci di dasar pura itu. Rindangnya areal mata air yang dinaungi pohon super besar membikin betah bermeditasi di sana.
Ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar jika hendak ke pancuran mata air yang disakralkan itu. Wanita yg tengah haid dilarang. Berkata-kata tidak pantas di seputaran telaga suci juga diyakini bakal menuai keburukan
Semantara Ajik Kori mengungkap, bahwa tidak ada yang memahami Desa Pengastulan mengandung sejarah besar yang mengandung arti Pengastawa dan memiliki banyak artepak kuno.
Menurut Ajik Kori, Pengastulan adalah Gerbang dermaga Bali Utara jaman expansi Majapahit dan gerbang expsedisi Pasukan Goak menyebrangi Jawa untuk menundukkan Blambangan. Ki Barak Panji sering menghadap pada Ida Bhatara Gede Pengastulan.
Terkait dengan nama Pengastulan yang berarti Mangkok Abu Leluhur Gajah Mada yang dibawa oleh putranya bernama Arya Bebed. Dan abu leluhur gajah mada adalah para yogi dari keturunan Dewa Indra.
Banyak penekun spiritual tingkat tinggi yang mampu menerawang keunikan wilayah itu. Jika dipandang dengan mata bhatin, Desa Pengastulan ditengah malam membiaskan sinar perak ibarat Slaka, dengan itu dinamakan Tanah Slaka
Pura kendal adalah sumber pelukatan pebersihan lan anggeseng lara roga cetik desti teluh terengjana kalebur dening siwa murtining jagad. ~ Made Tirthayasa ~
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com