Buleleng, Dewata News. Com — Ny. Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana yang akrab disapa Ibu Mas Aries Sujati ketika mendampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST pada hari Minggu (24/03) memantau persiapan pementasan Tari Rejang Renteng Massal, bahkan di beberapa kecamatan sudah melakukan gladi bersama seluruh perwakilan dari masing-masing desa tersentuh atas antusiasme ibu-ibu PKK setempat.
Sementara pementasan Tari Rejang Massal diagendakan tampil pada puncak perayaan HUT ke-415 Kota Singaraja pada tanggal 30 Maret 2019 dengan puluhan ribu penari dari 146 desa/kelurahan, kecuali Desa Pegayaman, Kampung Singaraja, Kampung Bugis dan Kampung Kajanan memenuhi sepanjang jalan Pramuka, jalan Ngurah Rai dan jalan Veteran.
Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana didampingi Ny.Aries Suradnyana saat itu sempat memantau pelatihan yang dilakukan para penari dalam wilayah Kecamatan Buleleng dengan mengambil tempat di jalan Ngurah Rai..
Sementara gladi seluruh penari dari Kecamatan Seririt dipusatkan di Lapangan umum Kecamatan Seririt, sedangkan area kawasan Bendungan Gerokgak menjadi tempat gladi peserta dari kecamatan paling barat di Buleleng itu. Adapun duta Kecamatan Busungbiu melakukan pelatihan di area Kantor Camat Busungbiu.
Sesaat pelaksanaan gladi di Kecamatan Gerokgak, Bupati PAS menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para peserta tari Rejang Renteng massal ini, sebagai bukti, bahwa semangat berkesenian di Buleleng semakin berkembang.
Bupati PAS didampingi oleh Ny. Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana juga mengatakan, antusiasme yang diperlihatkan oleh para penari itu juga menunjukkan kecintaannya pada Kota Singaraja. Dengan terlibatnya mereka nanti, hal itu menunjukkan, bahwa perayaan HUT Kota Singaraja bukan saja menjadi perayaan warga kota semata tapi menjadi perayaan bagi seluruh warga masyarakat Buleleng.
”Pada latihan ini ada interaksi sosial di dalamnya. Saya merasa bangga, dan saya ingin semua PKK di Kabupaten Buleleng ini bisa bersatu padu terus membangun Buleleng", harapnya.
Bupati PAS juga mengungkapkan, sekecil apapun sumbangsih yang diberikan oleh masyarakat kepada Pemkab Buleleng, hal itu merupakan amunisi bagi kelanjutan pembangunan di Buleleng. Karena, bagaimanapun juga pagelaran tarian seperti ini akan memberikan nilai tambah bagi pengembangan adat istiadat dan budaya Bali.
Sementara itu, Camat Gerokgak Made Juartawan, S.STP, MM mengungkapkan, duta masing-masing desa dari Kecamatan Gerokgak sudah cukup siap mengikuti pementasan secara masal. Setidaknya 700 orang penari dari 14 desa yang ada di Kecamatan Gerokgak akan ikut serta pada puncak perayaan HUT Kota Singaraja nanti.
”Kalau gladi di masing-masing desa sudah sering dilaksanakan, jadi hari ini kami gladi bersama mencoba merepresentasikan tempat, dimana nanti di Jalan Pramuka yang kami dapat. Jadi paling tidak penari itu mengetahui masing-masing kondisinya", jelas alumni STPDN ini.
Hal senada juga juga diungkapkan Camat Seririt I Nyoman Riang Pustaka,S.IP, bahwa gladi bersama tersebut merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan untuk peserta di kecamatan Seririt. Dari Kecamatan Seririt sendiri jumlah pesertanya mencapai 1.050 orang penari yang berasal dari 21 desa dan kelurahan.
Camat Nyoman Riang mengakui, sebelumnya memang ada kesulitan menyamakan gerak tari untuk masing-masing desa. Namun, dengan adanya workshop Tari Rejang Rentang yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bersama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng belum lama ini, kendala dimaksud bisa diatasi. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com