Buleleng, Dewata News. Com - Bupati Buleleng Putu Agus Suradyana, ST menyatakan, bahwa sebagai cikal bakal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bale Agung merupakan suatu wilayah yang sangat diperhitungkan.
Kenapa? Bale Agung sendiri menjadi daerah asal ibunda dari "founding father" NKRI yaitu Ir. Soekarno.
Oleh karena itu, ada kemauan Bupati PAS untuk menjaga dan merestorasi Bale Agung menjadi situs sejarah tanpa menghilangkan wujud aslinya.
Bupati PAS juga mengatakan, sebagai cikal bakal sejarah NKRI, yaitu asal dari ibunda Proklamator Ir. Soekarno, maka Bale Agung bisa dijadikan situs pariwisata sejarah.
"Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno merupakan salah satu upaya untuk lebih memperlihatkan Bale Agung sebagai situs sejarah. Ini tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bale Agung sendiri", ujarnya kepada Dewata news.com di Singaraja, awal pekan ini
Oleh karena itu, Bupati PAS berharap hendaknya masyarakat Bale Agung bisa bersatu untuk mewujudkan hal tersebut.
Harapan dari kemauan sosok Bupati yang Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini sebelumnya disampaikan ketika menghadiri warga masyarakat Bale Agung merayakan Tahun Baru Caka 1941 pada malam Ngembak Geni Hari Raya Nyepi, Sabtu (08/03) di Jalan Gunung Batur Singaraja.
Mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini juga mengungkapkan, sebagai kepala daerah pihaknya akan mendekatkan nilai historis yang telah diberikan oleh Bale Agung dalam awal kemerdekaan NKRI untuk bisa memberikan manfaat terhadap masyarakat Bale Agung.
Dari dulu, dirinya terus mengatakan bagaimana kalau Bale Agung di restorasi. “Pemerintah nantinya bisa mendiskusikan bagaimana membuat tempat yang luar biasa ini dijadikan sesuatu untuk mengingatkan orang tentang sejarah terbentuknya NKRI,” ungkapnya.
Agus Suradnyana juga menyatakan kesiapannya berdiskusi dengan masyarakat Bale Agung. Bagaimana Bale Agung ini dengan nilai historisnya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Bale Agung sendiri. Dimulai dari RTH Bung Karno di Sukasada, selanjutnya Desa Beratan yang memiliki tempat-tempat kerajinan berkualitas. Setelah itu, direkatkan dengan Bale Agung dengan nilai historisnya yang sudah diakui dimana-mana.
“Tinggal dipoles lagi sedikit, sehingga memberikan manfaat yang luar biasa,” ujarnya.
Bupati PAS ini menganalogikan dengan keberadaan makam Bung Karno di Blitar. Jika saja di Blitar tidak ada makam Bung Karno, Blitar tidak terkenal seperti sekarang.
"Bukan bermaksud untuk menjual Bale Agung, melainkan untuk mengingatkan khalayak di Indonesia, bahwa Bale Agung adalah cikal bakal sejarah NKRI. Bale Agung merupakan tonggak sejarah, yaitu ibunda dari pejuang kemerdekaan NKRI, Bung Karno berasal,” jelas Putu Agus Suradnyana. (DN - TiR).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com