Gianyar, Dewata News. Com - Antusiasme Ribuan Krama Subak Gede Cengcengan dan Krama Desa Pakraman Sukawati laksanakan prosesi Mulang Pakelem, di Pantai Purnama. Sukawati, Gianyar, Sabtu (26/01), tetap penuh semangat.
Walau gelombang cukup tinggi, menggunakan tiga perahu prosesi Segara Kertih serangkaian Karya Padudusan Agung, Segara Kertih, Tawur Balik Sumpah Agung lan Mupuk Pedagingan Pura Er Jeruk Desa Pakraman setempat brrjalan lancar.
Walau awalnya panitia karya menyiapkan alternatif lain untuk prosesi "mulang pekelem" dilakukan melalui pantai sekitar, namun manggala karya III, I Made Sarwa memutuskan ritual ini naik dari Pantai Rangkan, "Awalnya ada dua opsi, naik dari Pantai Purnama atau di Pantai Rangkan, Ketewel, Namun melihat gelombang cukup tinggi, jukung naik dari Pantai Rangkan," jelasnya.
Dalam ritual ini, sejumlah wewalungan diikutsertakan saat mulang pakelem, diantaranya Kebo Ireng, Kambing Ireng dan satwa suci lainnya.
Sementara dari bibir pantai, ribuan krama dengan setia menyaksikan prosesib ini hingga selesai. Berjarak sekitar 2 kilometer dari bibir pantai, gong balaganjur tetap ditabuh ketika 3 jukung berada di tengah laut.
Panitia Karya, I Made Sarwa, Segara Kertih ini sebagai wujud rasa syukur atas dilimpahkannya keselamatan terhadap alam semesta.
Sedangkan ikut naik bersama di dalam jukung, selain panitia karya, terlibat ikut Mulang Pakelem, Sulinggih, pemangku, prawartaka Karya dan krama Subak.
Dengan ritual ini berharap terwujudnya keseimbangan hingga kesadaran umat menikmati nikmat alam semesta dan dikembalikan kepadaNya,
"Harapannya agar terwujud keseimbangan jagat, peningkatan kesadaran umat, dan kesejahteraan, apa yang didapat dari alam, dipersembahkan kembali ke alam," imbuhnya.
Prosesi mulang pakelem ini, diawali Ida Bhatara Melasti dan Tawur Segara Kertih yang salah satunya menggunakan ulam Kebo Yus Merana.
Ada beberapa sulinggih yang muput karya kali ini diantaranya : Ida Pedanda Jelantik Lila Arsa dari Griya Taman Sukawati, Ida Pedanda Giri Putra Griya Gede Kemenuh, Ida Pedanda Pacung Keniten Griya Pacung Batuan, Ida Pedanda Putra Padang Lokanata Gotama Griya Kutri Kelodan Singapadu, Ida Pedanda Gede Putu Mas Griya Pakuwudan Banjar Bedil Desa Sukawati.
Melasti berakhir di Pantai Purnama, dengan krama kembali ke Pura Er Jeruk, untuk melaksanakan persembahyangan yang dipuput Ida Pedanda Gde Putra Kanaka Griya Tenten Sukawati.
Upacara Sabtu ini diikuti penyungsung seluruh krama Desa Sukawati yang terdiri dari 14 banjar adat.
Sedangkan Subak Gede Sukawati yang selaku pengempon Pura Er Jeruk ini terdiri dari 250 KK. “Kalau pengempon dari subak hanya 250 KK, makanya untuk karya ini minta bantuan ke Desa Sukawati,” jelas I Nyoman Oka selaku Manggala Karya.
Karya Segara Kertih ini juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati, tokoh puri se-Bali serta pejabat terkait. Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya mengapresiasi digelarnya Segara Kertih serangkaian Karya Agung ini. Hal itu sejalan dengan visi Nangun Sat Kertih Jagat Bali guna menjaga keharmonisan alam semesta beserta isinya.
"Secara sekala tentu harus ada tindakan nyata, caranya dengan menjaga pantai. Terutama jangan membuang sampah ke pantai. Perilaku juga harus dijaga," pintanya.
Terkait Segara Kertih ini, Koster menyebut harus dilakukan di seluruh Bali sesuai Desa Mawecara. "Pakelem Kebo itu utama, salah satu cara menyeimbangkan alam ini agar harmonis kembali," jelasnya. (DN - CiN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com