Buleleng, Dewata News. Com — Dinas Lingkungan Hiduap (DLH) Kabupaten Buleleng melakukan monitoring dan pengawasan implementasi peraturan Gubernur (Pergub) Bali No. 97 Tahun 2018 tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai (PSP). Monitoring dipimpin oleh Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, S.STP,MAP didampingi Kabid Penataan DLH, dilakukan di beberapa toko modern di wilayah Kota Singaraja, Kamis (10/01).
Putu Ariadi mengatakan, DLH Kabupaten Buleleng melakukan monitoring sesuai dengan Pergub Bali No. 97 Tahun 2018 tentang pembatasan pengunaan plastik sekali pakai, monitoring dilakukan di beberapa toko modern di Kota Singaraja. Tujuannya? Untuk mengetahui sejauh mana para menagemen dari toko modern dalam mengimplementasikan pergub tersebut.
Menurut Ariadi, dari hasil monitoring di beberapa toko modern yang ada di Kota Singaraja sudah mengurangi penggunaan PSP secara bertahap sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh menagemen dari toko modern tersebut, ”Ada juga beberapa yang sudah mengetahui, tetapi karena belum mendapat petunjuk dari managemennya masih menggunakan plastik sekali pakai, dan mereka sudah berjanji mulai hari ini akan menggunakan kantong Go Green”, kata Ariadi.
Putu Ariadi juga menambahkan, Pergub Bali tersebut sudah di teruskan ke masing–masing SKPD, Camat, Kelian Desa Pakraman, managemen toko modern, sekolah, instansi pemerintah maupun swasta.untuk bisa bersama–sama menjadikan pedoman dalam mengkordinasikannya.
”Kami akan melaksanakan kegiatan penyuluhan terkait dengan pergub tersebut, karena di pergub tersebut diberikan waktu 6 bulan untuk menyesuaikan kegiatan kita dalam mengurangi PSP sampai dengan bulan Juni 2019 ini, 6 bulan ini kita manfaatkan untuk melaksanakan sosialisasi, penyuluhan serta pengawasan dan ketaatan atau kepatuhan terhadap pergub tersebut “ Jelasnya.
Selaku Kepala DLH Buleleng, Ariadi berharap kepada semua masyarakat danstakeholder terkait, baik pemerintah maupun swasta agar bersama–sama mengimplementasikan Pergub No. 97 Tahun 2018 ini. Dengan cara menyiapkan kantong yang bisa digunakan secara berkali–kali, sehingga bisa mengurangi penggunaan PSP yang mampu merusak kelestarian alam, khususnya di Kabupaten Buleleng dan Bali pada umumnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com