Buleleng, Dewata News. Com - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng, selain melakukan rekonstruksi kesenian yang nyaris punah, seperti seni tari gambuh, iuga merevitalisasi Wantilan Sasana Budaya yang dibangun pada era kepemimpinan Ida Bagus Mantra sebagai Gubernur Bali.
Seperti diakui Kepala Disbud Kabupaten Buleleng, Gede Komang, bahwa ketika dipercaya mengawal Disbud, setiap Jumat di Sasana Budaya yang masih satu area dimanfaatkan memberdayakan staf berkesenian. Selanjutnya, timbul ide dari memberdayakan berkesenian itu untuk publik, terutama yang bisa ditonton untuk wisman yang berkunjung ke Bali Utara.
Dengan semangat kebersamaan, lanjut Gede Komang, digagas Gelar Seni dan Budaya Topeng dan Barong sebagai Pagelaran Rutin setiap hari Jumat siang, mulai jam 11.00 Wita.
Pagelaran Seni Budaya tersebut, meski dilaksanakan secara swadaya, namun kepada penonton pertunjukan gratis alias wisman tidak dikenakan ticket.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST secara resmi, Jumat (18/01) siang me"launching" pagelaran tersebut yang ditandai dengan pemukulan gong. Pada saat pemukulan gong, Bupati PAS didampingi oleh Kadis Kebudayaan Kabupaten Buleleng Gede Komang, Kadis Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna dan Ketua Listibiya Kabupaten Buleleng Gede Marayana.
Gelar Seni dan Budaya Pagelaran Rutin Topeng dan Barong di Wantilan Sasana Budaya yang diselenggarakan setiap hari Jumat salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali Utara.
Bupati PAS memberikan apresiasi tinggi terhadap salah satu pimpinan dinas terbaik menggelar seni dan budaya dengan swadaya. Bahkan, seluruh pendukung penabuh gamelan dan penari dari staf Dinas Kebudayaan.
Setelah resmi di"launching" untuk berkelanjutan tampil tari Topeng dan disusul tari seni Barong "Asat''. Dari gelara seni dan budaya gelaran Topeng dan Barong yang menggambarkan Rwa Bhineda. (DN - TiR).--
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com