Buleleng, Dewata News. Com — Setelah sukses gelaran ASET BBDF (Aksi Seni Tejakula Bali Buleleng Dive Festival) di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula dengan menenggelamkan struktur terumbu karang Bima Sena dan Buleleng Coffee Festival (Bulcofest) di Desa Sekuimpul, Kecamatan Sawan, kini giliran desa yang sudah mendunia dengan gelaran “Pemuteran Bay Fewstival” 2018 yang akan dimulai tanggal 12 – 15 Desember 2018.
Dengan tema yang diusung kali ini ”Rwa Bhineda, Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng sebagai leading sector Pemkab Buleleng telah menyiapkan berbagai acara yang akan ditampilkan selama empat hari Pemuteran Bay Festival 2018 itu berlangsung.
”Pemuteran Bay Festival untuk menjawab komitmen masyarakat Desa Pemuteran untuk berkelanjutan kegiatan konservasi lingkungan serta mewujudkan Pemuteran sebagai tujuan wisata Alternbative berbasis pemberdayaan masyarakat dan konservasi lingkungan – Ecotourism”, kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Ir. I Nyoman Sutrisna, MM ketika dihubungi Dewatanews.com di Singaraja, Kamis (06/12) siang.
Seperti diketahui, lanjut Nyoman Sutrisna yang saat dihubungi berada di Kementerian Pariwisata RI, Jakarta, bahwa berbagai penghargaan-prestasi yang diraih Desa Pemuteran di bidang pemberdayaan masyarakat & lingkungan, sepatutnya terus digaungkan semangat dan komitmennya melalui ajang festival seni budaya lingkungan, untuk dapat mengundang wisatawan domestic maupun mancanegara untuk tetap berkunjung dan mengagendakan kunjungannya.
Kenapa? Karena, menurut Sutrisna, potensi atraksi & obyek wisata di Pemuteran, sangat variatif dan memiliki potensi besar untuk terus di jaga dilestarikan dan di perkenalkan secara berkesinambungan.
Untuk suksesnya gelaran Pemuteran Bay Festival di Desa Pemuteran dari tanggal 12 hingga 15 Desember 2018, Kadis Pariwisata Buleleng I Nyoman Sutrisna minta anggota Jegeg Bagus dan anggota Pokdarwis maupun rekan-rekan GENPI, termasuk Media Online (Offline) bantu dipromosikan di digital.
Rwa Bhineda
”Rwa Bhineda” yang artinya Keseimbangan dan Kehidupan sebagai tema gelaran Pemuteran Bay Festival, merupakan sebuah konsep yang sangat mendasar dalam kehidupan di Bali. Semua yang ada, bsik micro maupun macro cosmos dalam dunia ini didasari oleh konsep ”Rwa Bhineda”.
”Rwa Bhineda” dari asal kata Rwa berarti dua dan Bhineda yang berarti berbeda, sehingga jika diterjemahkan sebagai dua hal yang berbeda dalam kehidupan yang selalu menjadi satu dan tak terpisahkan, satu sama lainnya.
Sesuatu yang jika ada, maka yang lainnya pasti akan selalu ada sebagai penyeimbang. Seperti ada siang,dan ada malam. Ada sedih da nada bahagia, ada tua dan ada muda, ada Utara dan ada Selatan, positif negative. Itulah yang dimaksudkan dengan Rwa Bhineda dan inilah menjadi dasar dari hukum keseimbangan.alam semesta.
Pemuteran ”mutering jagat” keseimbangan alam merupakan sebuah proses re-inkarnasi dan denyut nadi bumi dan alam semesta.
Dalam perhelatan Pemuteran Bay Festival 2018 kita bersama-sama akan melihat sebuah proses aplikasi seni budaya yang mengusung konsep ”Rwa Bhineda” yang dijadikan sebuah akar budaya penyelamatan lingkungan, Terumbu Karang. ~ Made Tirthayasa ~
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com