Buleleng, Dewata News. Com — Setelah berhasil di babak awal, Komang ”Lolak” Sastrawan menghajar karateka Argentina dengan skor telak 9-0, nyaris tersandung pada laga kedua ketika laga tanding harus bertemu karateka Jepang. Duel pun berlangsung ketat hingga skor tetap 0-0 sampai laga berakhir. Karena tampilan lebih agresif, dewan juri akhirnya memutuskan kemenangan untuk Lolak. ”Dengan nilai dari dewan juri saya dinyatakan menang,” kata Lolak yang secara gamblang mengakui karateka Jepang sebagai lawan terberatnya pada even itu.
Pengakuan Lolak tentunya sangat sportif, maklum karateka-karateka Jepang memang sangat ditakuti pada setiap even apa pun. Siapa sih yang tidak tahu kekuatan negara Matahari Terbit itu yang merupakan nenek moyang bela diri karate ini dan sebagaimana diketahui cabor karate kini mulai dipertandingkan pada Olimpiade 2020 di Jepang.
”Saat melawan karateka Jepang, paling berat perjuangan saya”. Begitu cerita karateka Komang Sastrawan (12) saat menuturkan perjalanannya sebelum meraih medali emas Komite -45 kg putra pada even internasional bertajuk ”3rd Edition Of Internasional Karate Open Of Province De Liega Herstal 2018” di Belgia, belum lama ini.
Kini, Karateka dari perguruan Lemkari yang akrab disapa Lolak ini sudah pulang kampung (Pulkam). Siswa SMP Negeri 3 Kubutambahan Kabupaten Buleleng ini pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya saat disambut Kadisdikpora Bali TIA Kusuma Wardhani dan orangtuanya di Bandara Ngurah Rai.
Berbekal modal medali emas katagori Komite -50 kg pada Kejuaraan Nasional Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Yogyakarta, putra pasangan suami istri (pasutri) Wayan Sukerta dan Kadek Masni Yoni ini mengungkapkan lawan-lawan yang dia lewati hingga mengantarkan dirinya ke tangga juara di Belgia.
Memang setelah melewati Jepang, laga berikutnya tampaknya semakin mudah bagi Lolak. Buktinya lawan ketiganya melawan karateka Portugal, berhasil dihajar Lolak 5-0, Laga keempat (semifinal), Lolak mengalahkan karateka tuan rumah Belgia dengan skor 2-0 hingga mengantarkannya lolos ke final.
Kemudian di laga pamungkas (final), Lolak yang merupakan karateka Lemkari Ranting Tajun Kubutambahan ini, tanpa kesulitan mengalahkan karateka Azarbaijan, juga dengan skor 2-0. ”Tentu saya gembira dengan prestasi di Belgia, medali emas ini merupakan persembahan yang terbaik untuk negara,” ungkap Lolak.
Kadisdikpora Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M/Pd berencana membuatkan acara khusus di bRJ untuk penyambutan peraih medali emas di Belgia ini, pada hari Rabu (28/11) nanti. Ketika dikonfirmasiDewatanews.com via WhatsAppMessenger,Gede Suyasa mengaku sedang koordinasi dengan tim untuk menyiapkan acaranya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com