Gung Ronny: Jika Ditata Baik, Subak Padanggalak Bisa Jadi Destinasi Wisata

Denpasar, Dewata News. Com - I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya yang akrab disapa Gung Ronny mengatakan kalau Kota Denpasar lahan subaknya masih dirasakan bagus, hanya perlu pengelolaan lebih baik lagi. "Salah satunya pemanfaatan subak Padanggalak, Kesiman Kertalangu, Denpasar yang dulunya sempat pakum, kini kembali ditata untuk dijadikan tempat destinasi wisata," ujaranya, Selasa (27/11).

Gung Ronny mengatakan, penataan subak yang dimaksud yakni meliputi perbaikan jogging track. Disamping penataan jogging track juga dilakukan penataan aliran sungai yang menuju ke subak Padanggalak, sehingga pengaturan air dapat dilaksanakan dengan baik. Bahkan, penataan subak Padanggalak akan dijadikan sekolah alam bagi siswa Sekolah Dasar (SD) yang ada di lingkungan setempat. "Sebenarnya penataan subak Padanggalak sudah dilakukan pada tahun 2016 lalu," terang calon legeslatif (caleg) DPRD Bali dapil Kota Denpasar dari Partai NasDem nomor urut 5 ini sesuai apa yang disampaikan oleh Prebekel Kesiman beberapa hari lalu dibeberapa media masa. 

Lanjut Gung Ronny, bahkan beliau juga sempat mengatakan penataan subak sebagai tempat edukasi bagi siswa, ia juga mengklaim bahwa di sana paling pertama di Denpasar. “Saat ini kita kembali tata Subak Padanggalak itu dengan melibatkan pengurus subak (pekaseh). "Karena setiap siswa melakukan kelas alam di sana agar dijelaskan secara rinci apa saja komponen yang ada di sistem subak,” ucapnya.

Kemudian, untuk sistem subak tersebut dia mengaku siswa akan diberikan pengetahuan tentang irigasi. Seperti mana yang bernama pundukan, pengempelan, gerugan, hingga nama-nama alat yang digunakan dalam mengolah areal persawahan agar siap ditanam bibit padi. "Dengan demikian para siswa yang ada di sana menjadi lebih paham tentang subak, dan tidak sekedar melihat saja lantaran akan dipandu langsung oleh pengurus subak tersebut," imbuhnya.

Gung Ronny menambahkan, keseluruhan kawasan subak seluas 80 hektare. Namun panjang jogging track yang sudah dibangun di sana sepanjang 1,5 kilometer saja. Pada sepanjang pinggiran jogging track itulah pihaknya akan mengisi sistem irigasi tersebut, sehingga sambil berjalan bisa dijelaskan langsung oleh pemandu dari pekaseh nantinya.“Pada beberapa titik sepanjang jalan itu juga akan ditanami pohon dan tanaman yang biasanya ditemui di persawahan. Tetapi yang diutamakan tanaman yang sering digunakan bahan pelengkap upakara," tambahnya. (DN - Bdi)