Buleleng, Dewata News. Com — Setelah Kecamatan Sawan maupun Kecamatan Banjar melaksanakan gelaran festival seni budaya, kali ini giliran Kecamatan Kubutambahan menyuguhkan Pagelaran Aksi Seni Budaya Kubutambahan Berkarya (Passbukrya) yang secara resmi dibuka Wakil Bupati Buleleng, dr.I Nyoman Sutjidra, Sp.OG pada hari Sabtu (06/10.
Passbukrya dengan mengusung tema ”Tan Hana Dharma Mangrwa” tak bisa dilepaskan dari ide Camat ”Spiritual” Kubutambahan, Made Suyasa.
Menyimak tema yang bertajuk ”Tan Hana Dharma Mangrwa”, Camat Suyasa asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan ini mengatakan, bahwa terinspirasi dari keberadaan salah satu bangunan suci tertua di Desa Kubutambahan, yakni Pura Negara Kerta Loka Gambur Anglayang.
Wabup Sutjidra dalam sambutannya mengatakan, bahwa melalui pagelaran seni budaya ini masyarakat dapat terhibur, seni budaya lestari dan pembangunan dapat terlaksana dengan baik. Khusus juga kepada para seniman sebagai pahlawan seni budaya, atas jerih parahnya didalam melestarikan seni budaya diberikan ruang lebih banyak.
Karena itu, Wabup Sutjidra berharap kepada semua pihak di tingkat kecamatan untuk menjaga eksistensi kebudayaan dan sebagai identitas dan jatidiri, promosi potensi kebudayaan daerah.
Sederet kesenian mengangkat kearifan lokal kecamatan kubutambahan disuguhkan dalam Selama lima hari berlangsungnya Passbukrya, yakni mulai tanggal 06 hingga 10 Oktober 2018, sederet kesenian mengangkat kearifan local kecamatan disuguhkan, salah satunya Tari Rejang Renteng Massal melibatkan 260 penari dari ibu-ibu PKK Desa se-Kecamatan Kubutambahan. Selain itu, ada juga pentas Tari Kecak Kolosal (inovatif) persembahan dari siswa SMAN Bali Mandara.
Camat Made Suyasa menekankan, bahwa tema ”an Hana Dharma Mangrwa, sejatinya tak lepas dari kerukunan umat beragama di Kabupaten Buleleng, khususnyadi wilayah Kecamatan Kubutambahan, betapa luhur dan mulianya masyarakat Kubutambahan sampai saat ini dengan sepenuh hati menghormati dan menyungsung pura Negara Kerta Loka Gambur Anglayang dalam balutan Tat Twam Asi, Bhineka Tunggal Ika.
”Melalui Passbukrya dengan tema ”Tan Hana Dharma Mangrwa”, keberagaman seni, budaya, adat, tradisi, ras, suku agama, kepercayaan di Kecamatan Kubutambahan nantinya dapat saling mengisi, saling melengkapi bergandeng tangan dalam menciptakan keutuhan dalam sebuah perbedaan,” ujar Camat Suyasa.
Pembukaan diawali dengan penampilan tari Rejang Renteng massal, tari Mukya Sambrama dari Desa Pakisan. Selain mengeksploitasi seni dan budaya, Passbukrya juga menyuguhkan hiburan dari beberapa artis lokal Bali. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com