Buleleng, Dewata News. Com - Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) Provinsi Bali, sejak puluhan tahun silam di samping senantiasa mendapat kepercayaan PB Lemkari selaku tuan rumah penyelenggaraan Kejurnas Lemkari, juga senantiasa menjadi jawara. Ini sebagai cermin, bahwa Lemkari Bali yang selama ini dikendalikan I Wayan Geredeg, SH, MAP didampingi A.A.Nanik Suryani selaku Ketua Harian mampu menggandengkan sukses pelaksanaan dan sukses prestasi.
Dari catatan Dewatanews.com, bahwa Pengprov Lemkari Bali menggelar Kejurnas Karate Lemkari di Bumi Mekepung, Jemkbrana tahun 2008, kontingen Lemkari Bali meraih gelar juara umum.
Dan selaku kontinghen tuan rumah, Pengprov Lemkari Bali mampu mempertahankan gelar juara umum dalam Kejurnas Karate Lemkari Terbuka memperebutkan Piala Ngurah Rai di GOR Lila Bhuana, Denpasar.
Sebagai pemegang Piala Ngurah Rai, kontingen Lemkari Bali meraih 4 medali emas yang dipersembahkan Putu Ayu Novita Sari di nomor kumite junior -48 kg, Ni Made Tari Sumiadi Putri di kumite junior -59 kg, Made Werayoga di kumite junior -76 kg, dan Nengah Suardana di kumite -60 kg senior.
Kejurnas Karate Lemkari Terbuka Tahun 2018 yang pelaksanaannya sudah di ambang pintu, lagi-lagi Pengprov Lemkari Bali sebagai tuan rumah. Perhelatan karate nasional ini, salah satu bahan pembahasan pada Rakerprov Lemkari Bali tahun 2018 yang diselenggarakan pada hari Sabtu (20/10) di Gedung Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) Bali, Kreneng, Denpasar.
Sejatinya, awalnya Kejurnas Karate Lemkari memperebutkan Piala Ngurah Rai level Kejurda. Namun, karena peserta membludak tidak saja di Bali, tapi malah ada dari Malaysia, sehingga dijadikan level Kejurnas, seperti diakui A.A.Nanik Suryani yang juga Ketua Harian Pengprov Lemkari Bali.
Menurut Nanik Suryani yang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 maju menjadi Caleg DPRD Bali dari Partai Golkar, bahwa kejuaraan ketika level Kejurda dibuat untuk memberi saluran bagi dojo-dojo yang sudah mempersiapkan karatekanya. Hasilnya memang tidak mengecewakan. Prestasi dojo-dojo yang ada di Bali cukup lumayan.
Cucu Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini yang juga Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Bali ini mengatakan, bahwa prestasi Lemkari Bali sempat mengalami fase sulit tahun 1980-1998. Namun, setelah fase sulit itu terlewati, prestasi karateka Lemkari mulai menampakkan hasil yang memuaskan. Imbasnya, karateka senior yang memiliki prestasi nasionnal masih minim. Tetapi untuk kategori kadet atau pemula, Lemkari Bali sudah memiliki banyak bibit potensial.
”Kami melakukan banyak gerakan untuk membuat Lemkari Bali maju. Kami awali dengan evaluasi apa yang sudah dilakukan. Setelah itu, kami membuat perencanaan yang berjenjang, penataan organisasi, pembenahan internal dan membuat job description yang jelas. Hal yang sama juga dilakukan kepada para atlet dan pelatih. Latihan mereka terprogram. Tiap tahun kami mengadakan Gashuku (penyeragaman gerak dan teknik) dan rapat kerja. Majelis Sabuk Hitam (MSH) tiap tiga bulan punya jadwal keliling kabupaten untuk latihan bersama,” jelas Nanik Suryani.
Apa yang dilakukan Nanik bersama pengurus, pelatih, dan karateka memang berat. Tetapi, hasil yang mereka petik cukup membanggakan. Karateka Lemkari Bali kini tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka mampu memberikan yang terbaik. Saat ini terdata hampir 4.000 karateka yang bernaung di Lemkari dengan ratusan anggota Majelis Sabuk Hitam.
Dibalik prestasi yang sudah dicapai, Lemkari Bali menghadapi beberapa kendala, diantaranya dana fasilitas dojo. ”Untuk mengirim karateka ke kejuaraan di luar daerah, masih sulit untuk mendapatkan sponsor. Tetapi, kami tidak menyerah. Kami terus mencoba melakukan pendekatan agar karateka bias bertanding demi mencapai prestasi maksimal. Mengenai dojo, ada dojo di Kintamani yang karatekanya sangat potensial tetapi fasilitas mereka perlu dilengkapi,” ujar perempuan yang juga aktif di Gapensi dan Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia ini.
Salah satu upaya yang tengah digarap adalah membawa Lemkari ke sekolah-sekolah. Masuknya karateka di ajang Porprov membuat peluang untuk lebih memperkenalkan olahraga karate ke sekolah-sekolah. Target Nanik yang lainnya adalah menjadikan Lemkari sebagai organisasi yang modern yang memiliki database yang akurat dan program kerja yang terukur dan terencana. Ia juga ingin karateka berprestasi mendapat perhatian dri pemerintah khususnya yang menangani bidang olahraga.
Dan jangan lupa, selain mahir memainkan jurus karateka hingga puncak prestasi, penting diisi mental spiritual, sehingga kekuatan dibarengi etika dan estetika akan lebih mendulang prestasi. ~ Made Tirthayasa ~
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com