Buleleng, Dewata News. Com - Jelajah Bali sejauh 400 Km, rute yang ditempuh adalah mengelilingi Pulau Bali. Benar-benar mengelilingi karena pedalis akan mengayuh di sepanjang pesisir Pulau Dewata, Bali. Sebanyak 60 peserta dari berbagai Negara dipastikan akan mengikuti event yang rutin di gelar tiap tahunnya.
Dijelaskan penggagas Bali Audax I Wayan Kertyasa, ide awal Bali Audax mengadopsi dari sejarah bersepeda di pulau Bali mulai dari 1900-an Cyclists W.O.J. Nieuwenkamp.
”Dia adalah warga negara Belanda bersepeda di sekitar pulau Bali. Bukti sejarah dapat dilihat di pura di desa Candi Maduwe Karang - Kubutambahan - Buleleng, berupa ukiran dinding di salah satu sisi bangunan candi utama. Seni ukir berbentuk artis potret di awal 1900-an. Ukiran dinding sekarang digunakan sebagai logo Bali Audax, nantinya kami juga akan menawarkan kepada peserta untuk melihat saksi sejarah pesepeda yang mengitari Bali ditahun itu” jelas Kertyasa.
Memasuki tahun 2018 sejak pertama kali digagas pada tahun 2009, event kali ini mengambil tajuk Bali Audax ke 10 yang berlangsung dua hari, 10-11 November 2018.
“Ada 60 peserta dari berbagai negara seperti Taiwan, Australia, Malaysia, German, Denmark, Ingris, Francis dan Indonesia. Mereka akan berkeliling Bali dengan sepeda road bike menikmati keindahan Bali di Kabupaten Buleleng, Karangasem, Kelungkung, Gianyar dan Denpasar. Sehari sebelumnya akan menjelajahi Kabupaten Badung, Tabanan, dan Negara”.
Terbagi menjadi dua etape, pesepeda akan mengawali “start” dari Pantai Sanur menuju “finish point” etape pertama di kawasan pantai Lovina.
“Hari pertama, kami mulai start dari Grand Bali Beach Hotel menyisir rute sejauh 222 Km menuju pantai Antosari, Bidadari Restaurant Negara, Culik, melibas lintasan lurus Pulaki menuju Seririt dan finish di Kawasan Pantai Lovina” jelas I Wayan Kertyasa.
Usai berhasil menaklukan medan sejauh 222 Km pesepeda akan diberikan waktu istirahat semalam sebelum melanjutkan perlombaan di hari berikutnya. Tantangan baru akan dimulai ketika memasuki etape ke dua. Pasalnya mereka akan melanjutkan perjalanan sejauh ±178 Km mengambil start di Kawasan pantai Lovina, menuju track lurus Tejakula, Tulamben, dan melibas tanjakan panjang di Karangasem menuju arah Goa Lawah, dilanjutkan kearah Tohpati dan memasuki finish point di titik sama saat keberangkatan awal yakni kawasan Pantai Sanur.
I Wayan Kertyasa menjelaskan, Olahraga bersepeda yang bernama Audax ini bukanlah sebuah olahraga yang bersifat lomba, namun mirip seperti sebuah reli wisata maupun fun bike. Kesuksesan para peserta diukur keberhasilan mereka menyelesaikan kegiatan bersepeda tersebut sampai ke garis finish.
Event ke-10 yang digelar mengitari pulau dewata, menurut Kertyasa secara tidak langsung memberikandan dampak positif terhadap pariwisata di Bali. Terlebih dipilihnya Lovina sebagai tempat Rest Point secara langsung membantu kunjungan wisatawan manca negara ke Lovina.
Kegiatan bersepeda Audax tidak memakai banyak petugas atau biasa disebut marshall dalam pelaksanaannya. Dibutuhkan kemandirian dan kejujuran peserta dalam menyelesaikan ajang ini. Jika peserta berhasil melewati setiap checkpoint sampai dengan garis akhir sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, maka ia mendapatkan sebuah medali finisher atas pencapaiannya.
Penunjukan Buleleng atau Kota Singaraja sebagai tuan rumah etape III Jelajah Sepeda Nusantara tersebut juga dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Prestasi (Binpres) Pemuda, Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Nyoman Heriadi, S.Pd saat membuka rapat persiapan Jelajah Sepeda Nusantara di Kabupaten Buleleng, Selasa (30/10).
Nyoman Heriadi menjelaskan, Jelajah Sepeda Nusantara ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora untuk lebih membudayakan kebiasaan berolahraga pada masyarakat Indonesia.
”Awalnya kita ditunjuk sebagai penyelenggara acara puncak dan garis finish di Kota Singaraja. Namun kemudian Kabupaten Buleleng atau Kota Singaraja menjadi start etape ketiga menuju ke Jakarta”, ujar Nyoman Heriadi. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com