Gianyar, Dewata News. Com - Untuk mengaplikasikan Pendidikan Keluarga pada 1.000 hari Pertama Kelahiran Kabupaten Gianyar di tahun 2018, diperlukan keterlibatan semua pihak. Garda terdepan tingkat masyarakat , mulai dari Kelihan Dinas, Perbekel, hingga pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan keluarga, lembaga Pendidikan Anak Usia Dini / PAUD, serta lembaga lainnya kini diharapkan lebih aktif untuk ikut bersama menurunkan angka stanting di bumi seni Gianyar.
Inipun dilakukan dengan sosialisasi bagi aparat terkait yang bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan dan pemahaman perwakilan masyarakat desa/kelurahan tentang pendidikan keluarga di 1.000 hari pertama kehidupan serta mendorong perwakilan masyarakat desa/kelurahan untuk memperkuat pendidikan bagi keluarga.
Oleh Dinas Pendidikan, acara sosialisasi ini dilaksanakan selama 1 hari bertempat di Aula Museum Subak Masceti ,Gianyar. Dengan melibatkan peserta kegiatan yang berjumlah 210 orang, dari perwakilan masyarakat dari masing-masing desa/kelurahan yaitu kepala desa/lurah sebanyak 70 orang dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan sebanyak 70 orang serta Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 70 orang.
Kegiatan inipun menghadirkan narasumber untuk kegiatan ini adalah terdiri dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga yang diwakili kepala Kasubdit Kemitraan.
Stunting atau pendek adalah salah satu bentuk kekurangan gizi, dengan kebanyakan orang berpikir bahwa tinggi seseorang anak bergantung pada faktor genetik (keturunan) yang seharusnya dapat dicegah dengan asupan gizi yang memadai terutama pada 1,000 hari pertama kehidupan.
Asupan gizi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kesehatan dan kecerdasan anak, balita seumur hidup. Kerusakan atau lambannya pertumbuhan akibat stunting berkontribusi terhadap 15-17 persen dari seluruh kematian anak.
Walaupun mereka selamat, mereka juga kurang berprestasi di lingkungan sekolah. Langkah strategis memperbaiki status gizi masyarakat dengan membuat inovas baru untuk menurunkan stunting, kini dianggap sebagai investasi bangsa untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di dunia global.
Bukan hanya kalangan pendidikan keluarga numun pihak terkait utama masing-masing desa dan kelurahan diharapkan dapat menempatkan perannya dengan menganggarkan di APBDES untuk meminimalisir stunting disetiap desa dan kelurahan.
Kabid PLS Dan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Ir. I Gusti Ngurah Rakawija, Kamis (18/10) mengatakan tingginya angka stunting mencapai 40,99 persen di wilayahnya, memerlukan peran semua pihak untuk mengatasinya.
"Kita minta peran semua pihak untuk ikut peduli mengatasi stunting", katanya.
Salah satunya dilakukan melalui pendidikan bagi keluarga/orang tua tentang perawatan dan pengasuhan pada 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK). Hal ini mengingat keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mempunyai peran penting dalam pendidikan anak untuk mewujudkan generasi emas 2045. (DN - CiN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com