Buleleng, Dewata News. Com - Putu Sinta Wulandari (16), pelajar putri di salah satu SMA Negeri di Kecamatan Busungbiu, nekat mengakhiri hidupnya dengan ”Ulah Pati”, melalui gantung diri di dalam kamar tidur rumahnya, Banjar Dinas Kelod, Desza Busungbiu Minggu (07/10) siang sekitar pukul 11.00 Wita.
Sinta melakukan aksi nekatnya itu dengan cara menggantung diri pada langit-langit rumah, menggunakan selendang berwarna merah bermotif batik dan ditemukan oleh saksi ayahnya sendiri, Made Sutila (58) sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Ayah kandung korban, Made Sutila saat menemukan anaknya gantung diri seketika panik, dan memanggil tetangga terdekat. Begitu tetangga berdatangan ke rumah korban, warga langsung membantu dan menurunkan korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban kemudian dibaringkan di tempat tidur dan dengan kejadian tersebut salah seorang langsung melaporkan ke pihak berwajib.
Seijin Kapolres Buleleng, Kapolsek Busungbiu AKP Nengah Mulyadi, SH mengungkapkan, bahwa korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga karena depresi dan sering dikekang oleh orang tuanya dalam pergaulan sehari-hari.
Mulyadi menambahkan, begitu ada laporan dari warga masyarakat, pihaknya langsung mendatangi rumah lokasi peristiwa dan langsung dilakukan olah TKP. Korban dalam kondisi lidah menjulur, keluar air kencing pada kemaluannya, luka lebam pada lingkaran leher akibat jeratan selendang dan tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
Tewas Tenggelam di Cubang Penampungan Air
Sementara itu pada hariyang sama, Minggu (07/10) sore sekitar pukul 15.30 Wita, warga di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, dikagetkan dengan penemuan mayat di dalam cubang penampungan air milik warga.
Korban I Nyoman Widiatmika ditemukan tewas dalam bak penampungan air sedalam kurang lebih 2,5 meter yang terletak di Banjar Dinas Kauh Teben, Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan. Pria berusia 31 tahun itu diketahui bekerja sebagai supervisor di salah satu minimarket di daerahnya.
Seijin Kapolres Buleleng, Kapolsek Sawan AKP Ketut Wisnaya memaparkan kronologis kejadian yang menyebabkan korban meninggal dunia dan berikut barang bukti yang ditemukan.
”Kami menemukan mesin pompa air itu berhubungan langsung dengan stop kontak yang masih dialiri listrik. Nah kemungkinan jadi saat itu korban sedang memperbaiki instalasi listrik, sehingga ada kemungkinan korban tersengat aliran listrik hingga jatuh ke dalam bak air,” jelasnya.
Dengan kejadian tersebut, ungkap Ketut Wisnaya, pihak keluarga korban tidak mempermasalahkan kejadian tersebut, dan menganggap kejadiannya merupakan musibah serta menolak dilakukan otopsi.
Saksi-saksi yang memberikan keterangan saat jajaran Polsek Sawan melakukan olah TKP, yakni Ketut Sami, Agus Putu Yudi Putra, Ketut Suradnya, Putu Alit, Kadek Sukti dan Jro Mangku Kadek Wijaya Dangin yang merupakan kakak kandung korban. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com