Buleleng, Dewata News. Com — Setelah lama dirancang, akhirnya keinginan para Perbekel di wilayah Kecamatan Kubutambahan untuk memiliki Bumdes Bersama (Bumdesma) dapat terwujud yang letaknya bersebelahan dengan Kantor Camat Kubutambahan.
Peresmian operasional Bumdesma Kecamatan Kubutambahan tersebut ditandai dengan pemotongan pita pada Kantor Bumdesma Kec.Kubutambahan, dilakukan langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pada Sabtu (06/10),
Pada acara peresmian dengan pengguntingan pita tersebut, Bupati PAS didampingi Camat Kubutambahan Made Suyasa dihadiri oleh sejumlah pimpinan OPD, Pengurus Bumdesma, dan seluruh Perbekel se-Kecamatan Kubutambahan.
Ketua Bumdesma Kubutambahan Ketut Parca mengatakan, dana awal dari Bumdesma Kubutambahan bersumber dari hari hasil pengelolaan dana PNPM sebelumnya. Setelah PNPM selesai diberlakukan pada tahun 2014, maka seluruh pengolaan keuangannya harus memiliki legalitas. Hasil pengelolaan keuangan eks PNPM itulah yang dijadikan modal awal pembentukan Bumdesma.
”Modal awal eks PNPM itu kurang lebih Rp2 miliyar, terus pada saat ditetapkan Bumdesma ini menjadi Rp5,9 miliyar," terang Ketut Parca.
Masih menurut Parca, bahwa dana eks PNPM sebesar Rp2 miliyar tersebut terjadi peningkatan secara bertahap, sehingga pada tahun 2018 mencapai Rp5,9 miliyar, dan dana inilah yang menjadi modal awal sejak penetapan Bumdesma ini pada tanggal 3 Mei 2018.
Dalam pengelolaan Bumdesma Kubutambahan, telah dibentuk pengurus yang beranggotakan 5 orang. Selain itu, karena Bumdesma ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antar desa, maka dibentuk pula Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) yang mempunyai fungsi merumuskan kebijakan-kebijakan, terkait pengelolaan Bumdesma. Dan untuk mengawasi kinerja Bumdesma ini, ditetapkan pula Badan Pengawas. ”Jumlah pengelolanya ada 5 orang, terus BKAD ada 3 orang, dan Badan Pengawas ada 2 orang," jelas Parca.
Adapun unit usaha yang baru dijalankan saat ini, yaitu simpan pinjam. Parca juga berharap nantinya akan dapat dikembangkan unit usaha yang lain. "Saat ini baru satu unit usaha, yakni simpan pinjam. Mudah-mudahan di tahun depan kami bisa kembangkan unit usaha yang baru lagi," harapnya.
Sementara itu, Bupati Agus Suradnyana mengungkapkan rasa bangganya, karena didasari dengan semangat kebersamaan akhirnya berhasil diwujudkan Bumdesma pertama di Buleleng. "Ini merupakan hal yang luar biasa, pertama kali di Buleleng. Dengan alasan rasa kebersamaan seluruh desa di Kecamatan Kubutambahan sepakat membentuk Bumdesma," ungkapnya bangga.
Bupati yang juga arsitek ini menjelaskan pula, nantinya Bumdesma ini akan menjadi cikal bakal lembaga keuangan mikro di kecamatan. Sehingga dengan demikian besar harapan, bahwa percepatan kreatifitas ekonomi yang dibangun di masing-masing desa akan dapat tercapai.
Dengan dibentuknya Bumdesma ini, Bupati Agus berharap agar ada profesionalisme dalam pengelolaannya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi desa. "Harapannya yang pertama, tentu profesionalisme dalam pengelolaannya. Kedua, masyarakat agar menyadari bahwa lembaga keuangan mikro yang ada di desa dan kecamatan harus dijaga dengan baik untuk kepentingan bersama. Jangan justru merusak lembaga keungan yang sudah ada," harapnya.
Bumdesma Kecamatan Kubutambahan merupakan yang pertama dibentuk di Buleleng dengan modal awal yang berasal dari dana eks PNPM. Pada sejumlah kecamatan yang lain, pengelolaan dana eks PNPM diwadahi dalam suatu Perkumpulan Berbadan Hukum (PBH). Jadi hanya desa-desa di Kec.Kubutambahan saja yang sepakat membantuk lembaga Bumdes Bersama untuk mengelola dana eks PNPM. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com