Bbuleng, Dewata News. Com - Ajang Pariwisata Tahunan ”Lovina Festival” kembali digelar, yang sudah memasuki tahun ke-tujuh, sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan Sail Indonesia tahun 2018 secara resmi dibuka di kawasan Pantai Bina Ria Kalibukbuk, Lovina, North Bali.
Pembukaan secara resmi dilakukan oleh Tenaga Ahli Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, Kementrian Pariwisata, Prof. Dr. Ir. Gede Pitana dengan ditandai penyulutan obor di Panggung Utama, sebelah Utara Patung Dolphin yang merupakan mascot Lovina Rabu, (26/9).
Gede Pitana menjelaskan, bahwa keberadaan festival sangat penting untuk menunjang pariwisata, karena melalui festival sebagai salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu destinasi pariwisata.
”Promosi merupakan sebuah investasi, sehingga kurang tepat jika dikatakan sebuah festival adalah kegiatan yang menghambur-hamburkan biaya. Festival memberikan dampak baik secara langsung, tidak langsung dan dampak ikutan. Jadi, rasanya kurang tepat sebuah festival dikatakan menghambur-hamburkan uang. Festival adalah ajang promosi sebagai salah satu investasi pariwsata, sehingga memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung,” jelasnya.
Prof. Pitana juga mengatakan, banyak kalangan terperangkap menilai sebuah festival hanya dari dampak langsungnya, sehingga keluar kesimpulan bahwa sebuah festival memberikan dampak yang sangat kecil bagi kemajuan pariwisata.
Cara pandang seperti ini, menurut Prof. Pitana, harus dirubah dengan melihat festival sebagai sebuah investasi yang hasilnya akan terlihat beberapa tahun kemudian. ”Oleh karena itu, konsistensi sebuah festival merupakan suatu keharusan untuk memajukan pariwisata,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST dalam sambutan selamat datangnya kembali menitipkan pembangunan aksesibilitas di Buleleng kepada Kementrian Pariwisata. Hal ini diperlukan, mengingat Lovina sudah menjadi icon dari Bali Utara. Dengan pemerataan pembangunan di Bali dan juga target 20 juta wisatawan, infrastruktur sangat diperlukan untuk memajukan pariwisata, khususnya di Kabupaten Buleleng.
”Saya mendorong terus bagaimana target 20 juta wisatawan ini bukan hanya sebagai target saja, melainkan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Bali agar idak terkooptasi terus di selatan,” ungkapnya.
Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana menekankan, bahwa infrastruktur yang dimaksud adalah pembangunan shortcut yang cepat dan pembangunan bandara yang cepat. Dengan begitu aksesibilitas sangat penting untuk kemajuan pariwisata di Buleleng.
Ketersediaan dua infrastruktur itu, menurut Bupati PAS, bisa membuka akses dari entry point Bandara Ngurah Rai tidak terlalu jauh lagi. ”Dengan akses tersebut dan juga adanya bandara, perkembangan pariwisata di Buleleng bisa semakin meningkat,” tandas Agus Suradnyana.
Pembukaan Lovina Festival VII tahun 2018 ini juga diramaikan oleh para yachter dan ratusan ibu-ibu Desa Kalibukbuk yang dikoordinir Ni Kadek Turkini tampil di atas pasir hitam menarikan Tari Rejang Renteng Massal, di samping dilakukan restocking ikan di wilayah perairan Lovina.-- (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com