Denpasar, Dewata News. Com - Penjabat Gubernur Bali Drs. Hamdani, MM,MSi, Ak mengajak masyarakat Bali untuk memanfaatkan keberadaan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) . Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur dalam orasinya di PB3AS, Minggu (2/9). Menurut Hamdani, keberadaan Podium yang rutin digelar Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali setiap minggunya ini telah memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan khususnya yang terkait dengan pelayanan publik. Ditambahkan Hamdani, keberadaan Podium ini juga merupakan suatu inovasi yang luar biasa di dalam mengelola respon pengaduan masyarakat terkait pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah.
"Ini sebuah ikon inovasi keterbukaan kepada masyarakat yang luar biasa mengingat yang bisa merasakan pelayanan pemerintah sudah baik atau belum itu adalah masyarakat itu sendiri. Untuk itu mari manfaatkan podium ini, sampaikan aspirasi disini dan kita pemerintah sangat terbuka dalam menerima semua aspirasi dan masukan dari masyarakat, " imbuhnya.
Lebih jauh, Hamdani juga meminta kepada seluruh jajaran OPD untuk selalu mencatat setiap masukan yang disampaikan masyarakat dan tentu saja menindaklanjutinya dengan mengkomunikasikan ke tingkat pusat atau kabupaten kota jika itu merupakan kewenangan pemerintah pusat atau pemerintah kabupaten / kota, dan segera mengeksekusi jika itu merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Pada bagian lain, Hamdani menyampaikan bahwa pelayanan publik kepada masyarakat tidak bisa terlepas dari pada anggaran, untuk itu masyarakat juga perlu mengetahui terkait tingkatan kewenangan yang ada beserta dengan prosedur penganggarannya.
"Podium ini dapat menampung semua aspirasi yang disampaikan, tindak lanjut dan eksekusinya nanti akan diselesaikan sesuai dengan tingkatan kewenangan yang ada. Pelayanan publik adalah hal yang utama, dan podium ini adalah suatu gagasan luar biasa untuk menyerap dan merespon layanan yang kita berikan guna memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, " tuturnya.
Keberadaan PB3AS sebagai tempat menyampaikan aspirasi tidak hanya mendapat apresiasi dari Penjabat Gubernur Bali, beberapa masyarakat umum juga berharap agar kegiatan ini dapat terus dilanjutkan. Hal ini terlihat dari orasi yang disampaikan oleh Artaya dimana ia berharap panggung aspirasi ini bisa terus dilanjutkan sebagai salah satu bentuk implementasi dari sebuah negara demokrasi. Untuk itu ia mengajak para generasi muda untuk memanfaatkannya. Harapan serupa juga datang dari IGN Wisnu Ardana dimana ia berharap kedepannya podium ini sebagai ajang menyampaikan aspirasi dapat didukung dengan penganggaran yang memadai sehingga aspirasi yang masuk dapat ditindaklanjuti dan ditangani dengan baik.
Sementara itu, orasi dari Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Bali Made Rentin terkait update kondisi kebencanaan di Provinsi Bali khususnya kondisi para pengungsi erupsi Gunung Agung serta dampak gempa 7SR yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu yang juga dirasakan cukup kuat di Bali. Menurut Rentin, untuk saat ini masih ada sekitar 120 orang pengungsi Gunung Agung yang tersebar di 4 titik pengungsian. Meskipun kondisi Gunung Agung saat ini dapat dikatakan dalam kondisi tenang, namun masyarakat diharapkan terus waspada dan petugas BPBD selalu siap siaga.
Terkait dampak dari gempa 7SR yang terjadi pada 5 Agustus lalu, Rentin menyampaikan bahwa gempa tersebut berdampak cukup berat di kabupaten Klungkung, Karangasem, Buleleng dan Bangli. Pihaknya dalam waktu dekat akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait skema pembiayaan terhadap kebutuhan pasca gempa. Diakhir orasinya, Rentin juga mengingatkan masyarakat agar jangan mudah terpengaruh dengan informasi hoax yang beredar di masyarakat dan selalu berpatokan informasi dari lembaga lembaga resmi yang ada seperti BPBD dan BMKG. " Jika masyarakat Bali memerlukan bantuan kegawatdaruratan dapat menghubungi kami di 251177, tim reaksi cepat kami siap 24 jam , " imbuhnya.
Tampil pula Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Ketut Boy Jaya Wibawa yang menyampaikan orasi terkait peringatan Hari Olah Raga Nasional yang akan jatuh pada tanggal 9 September mendatang. Peringatan hari olah raga hendaknya dimaknai sebagai momentum membangkitkan semangat nasionalisme. Olah raga merupakan pembentukan karakter bangsa sehingga pembinaannya harus dilakukan sejak usia dini.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com