Denpasar, Dewata News. Com - Selama ini fungsi guide adalah sebagai promosi wisata. Apalagi seorang guide juga sering disebut-sebut pramuwisata dan pemandu wisata. Selain itu, guide juga di ibaratkan iklan atau reklame hidup dengan ongkos murah. Karena guide sendiri langsung sebagai pelaku wisata yang langsung memberikan informasi se-detailnya kepada turis baik turis mancanegara maupun turis domestik. Hal ini dikatakan I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya disapa Gung Ronny, Jumat (28/9).
Dikatakan, sebagai pramuwisata dan pemandu wisata, mustinya seorang guide memiliki wawasan yang luas baik dari sisi seni budaya Bali. Karena majunya perkembangan pariwisata di setiap daerah juga tergantung pada para pelaku pariwisata tersebut. Salah satunya guide.
"Maka itu, jangan pernah sama sekali meremehkan pekerjaan seorang guide yang juga ikut memajukan pariwisata agar terus maju dan berkembang," teranga calon legeslatif (caleg) DPRD Bali dapil Kota Denpasar dari Partai NasDem nomor urut 5 ini.
Lanjutnya, dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2016 tentang pramuwisata dan pemadu wisata yang mengatur tentang larangan untuk trevel agent tidak bisa merangkap menjadi guide, sebab guide Indonesia hanya diperkenankan menyandang Warga Negara Indonesia (WNI).
"Namun ada beberapa orang asing ikut trevel agent, dan kemudian menjadi guide mengantar tamunya di Bali. Melihat kondisi tersebut tentu sudah melanggar aturan Perda, dan ini yang musti disikapi oleh seluruh trevel agent jangan sampai mengambil dua pekerjaan antara travel agent dan guide," ucapnya.
Kemudian, parahnya lagi adalah tentang pengetahuan guide asing yang bisa mengenai seni budaya Bali. Sebenarnya untuk bisa memahami seni maupun budaya Bali secara rinci tentu harus sama ahlinya. Tujuanya apa yang disampaikan mengenai seni budaya Bali bisa tepat sasaran untuk bisa mempromosikan secara benar, bukan sebaliknya memberikan kesempatan orang asing menjadi guide yang kemudian ikut-ikutan mempromosikan seni budaya Bali. Karena sedikit saja salah memberikan informasi kepada dunia, akan berdampak tidak baik dikemudian harinya.
"Saran Saya Dinas Pariwisata juga ikut melakukan kontrolnya terutama untuk memberikan pembinaan baik kepada trevel agent maupun guide terkait pemaham seni budaya Bali," saranya.
Ditambahkan, wajar kalau menjadi seorang guide di Bali harus sepenuhnya bisa memahami seni budaya Bali. Itupun harus sepenuhnya menempuh ujian guide dan memiliki sertifikat. Bukan berarti juga trevel agent merangkap menjadi guide juga. Jika dilihat-lihat ini sudah melanggar aturan Perda.
"Semoga hal ini tidak terlulang lagi, sebab menjadi guide tidak mudah dan gampang hanya sebatas bisa menguasai bahasa asing saja," tambahnya. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com