Denpasar, Dewata News. Com - Kondisi sekarang memang sulit dikondisikan dengan baik dimana jumlah penduduk yang semakin padatnya di Kota Denpasar. Padahal selama ini yang diketahui masih ada masyarakat Kota Denpasar yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, paling tidak masih ada yang ingin meneruskan menjadi seorang petani.
“Sementara kita tahu lahan-lahan pertanian sudah banyak mengalami penyusutan diakibatkan adanya alih fungsi lahan,” ujar I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya yang populer disapa Gung Ronny, Rabu (19/9).
Menurut calon legeslatif (caleg) DPRD Bali dapil Kota Denpasar dari Partai NasDem nomor urut 5 ini, belum ada upaya rill dari pemerintah untuk bisa membantu masyarakat petani terutamanya masyarakat petani di Kota Denpasar.
"Jika tidak ditanggulangi dari sekarang, maka ke depan bukan saja kehidupan petani yang merasakan dampaknya dari sebuah perubahan. Pastinya akan berdampak pada masyarakat luas,” terang Gung Ronny.
Dijelaskan, kalau ingin di Kota Denpasar agar terus maju dan berkembang di sektor pertanian, maka kesejahteraan petani harus diperbaiki. Caranya selain membantu peningkatan SDM petani serta produksinya juga kehidupan keluarga petani harus diperhatikan.
“Sejauh ini memang diakui sudah ada bantuan untuk sarana produksi (saprodi), bantuan keringanan pajak tanah atau sawah. Akan tetapi keluarga petani belum diperhatikan secara maksimal seperti biaya sekolah anak-anak petani, dan lainya,” ucapnya.
Lanjut Gung Ronny, masih dirasakan banyak anak-anak petani putus sekolah yang dikarenakan ketidakmampuan orang tua mereka membiayai sekolah anak didiknya. Belum lagi masalah beban sosial seperti adat dan budaya yang harus mereka tanggung cukup besar.
“Selama ini cendrung pemerintah hanya fokus tehadap pembangunan semata, namun dibalik itu masih ada masyarakat yang perlu diperhatikan kehidupanya yakni masyarakat petani,” jelasnya.
Gung Ronny menambahkan agar setiap pemimpin di daerah wajib hukumnya untuk bisa memberdayakan petani lebih baik lagi sehingga kehidupan ekonomi mereka semakin meningkat. Saat ini diakui kesenjangan ekonomi masyarakat sangat tinggi sehingga tumbuh kantong-kantong kemiskinan.
“Ini karena terjadi ketidakadilan dan menurunnya daya saing masyarakat lokal yang dirasakan belum begitu siap untuk menerima sebuah perubahan yang begitu cepatnya,” tambahnya. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com