Denpasar, Dewata News. Com - Tidak ada larangan bagi perempuan untuk berperan aktif dalam masyarakat. Perempuan berhak untuk mengekspresikan dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada dalam dirinya. Selama ini perempuan dalam kehidupan sehari-hari hanya diibaratkan sebagai Ibu Rumah Tangga saja.
"Padahal, perempuan juga memilki posisi sebagai anggota masyarakat yakni perempuan dan laki-laki memiliki hak dan kewajiban yang sama, bahkan berhak menerima perlakuan yang baik dari masyarakat dan berkewajiban menciptakan masyarakat yang sehat, harmonis serta bermartabat," ujar IGA Indra Lestari Dewi yang akrab disapa Gek Indra, Sabtu (22/9).
Kemudian, kata Gek Indra terkait peran langsung perempuan dalam masyarakat antara lain berupa pekerjaan sebagai pendidik, dokter, pakar ekonomi, dan lainya. Akan tetapi, sebagai perempuan juga dianjurkan agar aktifitas diluar rumah tidak sampai mengorbankan tugas utamanya sebagai seorang istri dan ibu terutamanya seperti sekarang yakni bisa maju nyaleg.
"Apalagi perempuan adalah sosok yang menjadi tauladan bagi sebuah generasi, sehingga harus dipersiapkan secara matang untuk menuju suatu perubahan kearah yang lebih baik lagi kedepanya," terang calon legeslatif (caleg) DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Barat dari Partai NasDem nomor urut 5 ini.
Dijelaskan, perempuan memiliki peranan penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Banyak sekali peranan perempuan baik dalam kehidupan keluarga, ekonomi, politik, sosial kebudayaan, hingga dalam pendidikan dan agama. Sebagai anggota masyarakat, saat seorang perempuan melihat bahwa masyarakatnya mengalami gangguan stabilitas atau terkena penyakit, maka ia harus segera mencari jalan penanggulangannya.
"Bahkan, dalam kondisi tertentu, perempuan diharuskan terjun ke masyarakat untuk ikut membantu. Jika dilihat-lihat pekerjaan perempuan dimasyarakat cukup banyak, dan kenapa padangan masyarakat untuk menempatkan perempuan justru tidak sama yang dirasakan masih ada sebuah perbedaan," ucapnya.
Selanjutnya, fenomena yang terjadi dewasa ini yakni Indonesia sedang mengalami krisis di sejumlah bidang. Selain mengalami krisis ekonomi, Indonesia juga sedang dilanda krisis moral, mental, dan spiritual. Kebanyakan obyek yang sekaligus penyebab krisis tersebut adalah perempuan. Mulai dari kasus pornografi, pamer tubuh, tarian erotis, dan banyak lagi yang menjadi sasaran utama dan umpannya adalah perempuan.
"Karena perempuan sendiri dapat dijadikan sebagai sumber daya untuk memperbaiki masyarakat. Selain itu, perempuan juga dapat menjadi sarana untuk merusak dan menghancurkan masyarakat. Itulah perempuan zaman sekarang," imbuhnya.
Ditambahkan, salah satu kendala bagi perempuan Indonesia adalah adanya kontradiksi antara karir dan keluarga. Seolah-olah perempuan dipaksa untuk bisa mentukan dua pilihan tersebut yakni memilih karir atau keluarga. Ini yang membuat perempuan masih lemah dalam menentukan sikap.
"Saya berharap perempuan dimasa sekarang harus bangkin dan mampu menempatkan dirinya dengan baik," tambahnya. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com