Denpasar, Dewata News. Com - Gempa dengan kekuatan 7 SR serta beberapakali gempa susulan diwilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (6/8) malam mengakibatkan korban jiwa serta kerusakan pada bangunan-bangunan. Dengan kekuatan gempa yang cukup besar tersebut, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini terjadinya tsunami hingga akhirnya dicabut setelah dirasa aman. Gempa yang berpusat di Lombok Utara tersebut juga dirasakan cukup keras oleh masyarakat Bali. Warga yang berada di dalam pusat perbelanjaan, Rumah Sakit berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.
Banyak bangunan yang rusak dampak dari gempa tersebut, bahkan 1 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa tembok yang roboh. Pasca terjadinya gempa, banyak warga masih trauma dan was-was terjadi gempa susulan sehingga enggan masuk ke rumah. Untuk itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang serta mengikuti informasi resmi yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
"Yang pertama kita lakukan adalah mempasilitasi korban yang luka. Terutama yang ada di rumah sakit ini, kita harus fasilitasi sedemikian rupa. Kalau di rumah sakit yang dibawa keluar ini kan oksigennya terbatas. Tidak bisa lama-lama. Karena oksigen portabel itu jumlah tidak seberapa dan bisa satu jam sudah habis oksigennya," ujar Pastika kepada awak media usai menghadiri Rapat Paripurna ke-18 di gedung DPRD Provinsi Bali pada Senin (6/8) siang.
Untuk itu, Pastika menghimbau warga untuk tenang dan tidak panik dengan situasi ini. Warga juga diminta untuk tetap waspada dan dapat memilih informasi yang benar agar tidak termakan hoax.
"Kami menghimbau warga tidak panik, tetap tenang. Kalau terjadi lagi (gempa-red) terutama yang di dekat pantai perlu melihat apakah ada potensi tsunami atau tidak karena kita ini kan pulau yang dikelilingi lautan," kata Pastika.
Ditambahkan Pastika, sejauh ini aktivitas di Bandara I Gst Ngurah Rai berjalan normal meski pada saat terjadinya gempa kemarin para penumpang sempat panik. Pastika menjelaskan, yang paling besar terkena dampak dari terjadinya gempa kemarin adalah wilayah Kabupaten Karangasem, karena wilayahnya dekat dengan Lombok.
"Ada beberapa Pelinggih atau Pura yang roboh dan juga rusak. Kalau wilayah yang lain kebanyakan hanya plafon-plafon saja," ujarnya.
Terkait dampak gempa Lombok di Bali, Pastika mengatakan, hal tersebut masih diinvetalisir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.
"Untuk saat ini sedang diinvetalisir dimana yang perlu dilakukan tindakan segerah.Terutama, yang betul-betul rusak dan butuh pertolongan segera," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com