Buleleng, Dewata News.Com — Gelaran Buleleng Festival (Bulfest) VI Tahun 2018 benar-benar heboh. Kenapa? Setelah enam kali digelindingkan oleh Duet Kepemimpinan PASS (Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra), perhelatan Bulfest kali ini selain dihadiri Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Dra. Esti Reko Astuti,M.Si, juga Gubernur Bali Made Mangku Pastika, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Terpilih, Wayan Koster dan Cok. Ardana Sukawati yang langsung mendampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di panggung utama, depan Tugu Singa Ambara Raja, Kamis (02/08) malam.
Sementara di deretan kursi utama hadir Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna, beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta Kabupaten Buleleng dan seluruh pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng beserta para Camat di Kabupaten Buleleng.
Bupati PAS sapaan akrab Putu Agus Suradnyana saat ditemui menjelaskan, bahwa memasuki tahun keenam penyelenggaraannya, Bulfest sudah menjadi festival yang diperhitungkan di tingkat nasional. Terbukti Bulfest masuk sebagai salah satu agenda di calendar of event Kementrian Pariwisata RI tahun 2018 dari 110 kegiatan pariwisata.
Selain itu, Bulfest tahun lalu menjadi festival terfavorit ketiga nasional. ”Ini menandakan, kita berada pada trek yang benar untuk mengembangkan potensi kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Buleleng,” jelasnya.
Menurut Bupati PAS, pada ajang Bulfest setiap tahunnya terus menampilkan kegiatan-kegiatan yang spesifik. Seperti pada tahun 2018 Bulfest mengambil temaThe Spirit of Pluralism atau Semangat Keberagaman. Kesenian dari seluruh etnis digali dan Pemkab Buleleng mengajak seluruh masyarakat Buleleng yang sangat beragam untuk bersama membangun Kabupaten Buleleng.
”Setiap tahunnya Bulfest menampilkan hal-hal yang spesifik. Seperti tahun ini, mengangkat keberagaman dengan mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk membangun daerah,” ujar Agus Suradnyana.
Mengenai masalah target, Bupati PAS mengungkapkan, target ke depan bagaimana bisa menggali seluruh potensi yang ada, baik itu kesenian, kebudayaan maupun UKM di Buleleng. Target-target tersebut nantinya multiplier. Nanti jikashortcut sudah selesai dan wisatawan datang ke Buleleng dengan nyaman, pasti ada investasi yang masuk.
”Buleleng akan lebih maju. Kita tidak sibuk lagi dengan hal-hal yang baru untuk pengembangan pariwisata,” katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Multikultural Kementrian Pariwisata RI, Dra. Esti Reko Astuti, M.Si kembali menegaskan sebuah pencapaian besar Bulfest bisa menjadi salah satu agenda dalam calendar of event Kementrian Pariwisata RI. Dari 110 agenda yang masuk, delapan ada di Bali dan salah satunya adalah Bulfest ini.
Untuk masuk calendar of event, lanjut Esti Reko Astuti, merupakan hal yang lumayan sulit, karena dikurasi oleh para kurator yang berpengalaman. ”Ini merupakan suatu prestasi yang cukup membanggakan, karena dari delapan agenda di Bali, Buleleng salah satunya masuk dalamcalendar of event,” ungkapnya.
Mewakili Menteri Pariwisata, Esti Reko Astuti menambahkan, bahwa di Buleleng juga memiliki potential event lainnya untuk masuk dalam calendar of event. Dari 14 agenda pariwisata yang ada di Buleleng, salah satunya adalah Lovina Festival. Tahun depan, Lovina Festival didorong untuk bisa masuk dalam calendar of event. Usaha tersebut tentunya juga memerlukan dukungan penuh dari para seniman.
”Tahun depan kami dorong Lovina Festival masuk calendar of event. Dan ini harus didukung penuh oleh para seniman,” pungkasnya.
Sebelum acara serimonial tamu undangan melihat stand kuliner dan menyaksikan parade kesenian massal disambut iringan gong Balaganjur (Sanggar Labdha Manuhara), Tari Legong Sanggar Manik Uttara, dan kesenian 4 etnis, baik kesenian Burdah Desa Pegayaman, kesenian Benih Kasih dari Desa Banyupoh,Kecamatan Gerokgak, Kesenian Barongsai serta Adi Merdangga Desa Busungbiu.
Berbagai kegiatan selama penyelenggaraan Bulfest VI-2018 dari tanggal 2-6 Agustus nanti dilaporkan oleh Koordinator Pelaksana yang juga Asisten II Setkab Buleleng, Ni Made Rousmini. (DN ~ TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com