Denpasar, Dewata News. Com — Berbagai pihak terlibat untuk menciptakan keamanan menjelang IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Tidak hanya POLRI, TNI pun memiliki peran sentral dalam mengawal sektor keamanan Pulau Dewata.
Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) IX/3 Denpasar, Letkol CPM Harjono Pamungkas Putro kepada wartawan di Denpasar mengemukakan, pihaknya memiliki peran strategis selama pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia.
”Karena ini adalah mengundang 26 Kepala Negara, kemudian belum RI-1, RI-2 yang akan hadir. Jadi itu adalah bagian dari pengawalan protokoler kenegaraan. Walprotneg (pengawalan protokoler kenegaraan) itu domainnya Polisi Militer. Karena yang punya fungsi walprotneg itu hanya Satuan Polisi Militer Angkatan Darat. Jadi artinya justru IMF ini sangat vital bagi kami, tugas kami. Disitu kita masuk ke ring 1, jadi kegiatan yang berkaitan dengan tamu negara, Presiden, Wakil Presiden yang hadir atau Kepala Negara, atau tamu yang setingkat Kepala Negara itu adalah bagian dari kami, pengawalan dan pengamanannya itu," ungkapnya di Denpasar, beberapa waktu lalu.
Dalam menyukseskan prosedur pengawalan protokoler kenegaraan, Dandenpom IX/3 Denpasar mengaku, pihaknya akan mendapatkan Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Mabes TNI.
”Jadi untuk kendaraan nanti dari Paspampres mengajukan ke Mabes TNI, sesuai dengan pengajuan, meminta 14 unit kendaran roda empat, kemudian 8 unit kendaraan roda dua, motoris kawal. Dari Pomdam IX mengajukan lagi, kurang lebih sama yang diajukan punya Paspampres. Karena fungsi Paspampres dan Polisi Militer wilayah beda. Kalau Polisi Militer wilayah itu fokus ke RI-1 dan RI-2, Polisi Militer wilayah itu kami, tetapi kalau untuk Paspampres dia tamu negara. Tamu negara setingkat Presiden dan delegasi yang ada disitu," jelasnya.
"Jadi kalau delegasi biasanya dari kepolisian yang kawal, tetapi kalau tamu negara setingkat Kepala Negara itu dari Paspampres. Jadi kami fokus Polisi Militer wilayah itu untuk RI-1, RI-2. Namun demikian usernya kita, karena yang tahu wilayah kan kita. Jadi mereka tetap menginduk ke kita, jadi targetnya, jalannya lewat mana supaya tidak ada gangguan, mereka tetap mengadopsi dari kita," imbuh Dandenpom IX/3 Denpasar.
Berbicara antisipasi kemacetan selama IMF-World Bank Annual Meeting 2018, Letkol Cpm Harjono Pamungkas Putro mengaku setuju dengan wacana yang sempat dilontarkan Kapolda Bali. Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose sebelumnya sempat menawarkan untuk pemberlakukan ganjil-genap, dan meliburkan anak sekolah. Cara serupa juga digunakan selama pelaksanaan Asian Games 2018.
"Ya kalau memang itu diperlukan karena kondisi jalan di Bali sangat sempit, kalau memang itu diperlukan tidak ada yang salah itu diliburkan. Karena memang kalau tidak diliburkan akan menjadi repot. Kita bisa bayangkan dari 26 Kepala Negara, 400 delegasi ini, belum istri-istri mereka, belum keluarganya, itu estimasi kurang lebih 20 ribu orang nanti yang akan datang. Sudah 19 hotel yang di booking di daerah Nusa Dua dan sekitarnya. Jadi seyogyanya memang harus diliburkan anak-anak sekolah, supaya jalan itu tidak terlalu padat," tutupnya. (DN ~ KBRN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com