Buleleng, Dewata News. Com - Keberhasilan seseorang dan kemajuan satu daerah khususnya Bali yang tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Jika satu daerah ingin maju, tentunya harus didukung SDM yang handal. Dan salah satu hambatan dalam pengembangan SDM adalah kemiskinan. Karena itulah melalui SMAN-SMKN Bali Mandara, Pemprov Bali memberikan peluang bagi para generasi muda khususnya yang berasal dari keluarga miskin untuk dapat mengenyam bangku pendidikan yang lebih layak sebagai bekal dikemudian hari dalam memperbaiki taraf hidupnya. Demikian penegasan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam acara Inagurasi 286 orang Peserta Didik Baru SMA dan SMK Negeri Bali Mandara Tahun Pelajaran 2018/2019 di Kubutambahan, Buleleng, Selasa (21/8).
"Banyak yang salah persepsi sekolah ini hanya menerima siswa yang memenuhi syarat pintar tapi miskin, itu salah, kita tetap menerima siswa dengan syarat utama harus miskin walaupun tingkat kecerdasannya kurang. Kemiskinan menjadi halangan seseorang untuk maju, terkadang banyak siswa yang pintar tapi karena mereka miskin mereka akhirnya tidak bisa melanjutkan pendidikan. Disinilah peranan kita, mendidik mereka yang tingkat kecerdasannya kurang agar bisa menjadi pintar. Kita patut berbangga, 3 tahun digembleng, keluar dari sini mereka bisa sukses. Itulah prestasi sebenarnya. Diluar mungkin banyak sekolah yang bagus dan melahirkan siswa-siswa pintar, tapi itu juga karena siswa mereka pilihan dicari NEMnya yang tertinggi. Disini kita harus buktikan, kemiskinan bukan halangan untuk bangkit. Asal diberikan kesempatan,saya yakin kalian pasti mampu, " cetus Pastika.
Lebih jauh, Pastika berharap para siswa baru bisa bercermin dari prestasi yang sudah ditorehkan para seniornya agar bisa berprestasi lebih baik lagi. "Disini kalian adalah satu, sebagai keluarga, jaga kekompakan, tiru prestasi kakak-kakak kelas kalian yang sudah sukses di tingkat nasional maupun internasional, jadikan itu sebagai inspirasi dan motivasi agar bisa berprestasi lebih baik. Ingat kalian dibiayai dari uang rakyat Bali, jadi kalian harus bisa pertangungjawabkan, " pungkas Pastika.
Disisi lain Kepala Sekolah SMAN Bali Mandara Nyoman Darta dalam laporannya menyampaikan siswa baru sebanyak 286 orang yang diterima pada tahun ajaran kali ini berasal dari seleksi pelamar sebanyak 1.245 orang. Seleksi yang diberlakukan cukup ketat, para pelamar awal yang berasal dari SMP-SMP se Bali mendaftarkan 10 siswanya yang tergolng termiskin, kemudian mendapat home visit kerumah masing-masing pelamar untuk dicek kondisi ekonominya, selanjutnya diundang dalam acara bootcamp selama 40 hari, hingga tahap akhir penetapan siswa yang diterima. Dari total siswa yang diterima untuk siswa SMANDARA sebanyak 131 orang, dan SKANBARA sebanyak 155 orang. Para siswa terpilih dari Kabupaten/Kota se Bali diantaranya dari Kabupaten Buleleng sebanyak 171 orang, Karangasem 44 orang, Bangli 19 orang, Tabanan 17 orang, Gianyar 10 orang, Klungkung 9 orang, Jembrana 6 orang, serta Kabupaten Badung dan Kota Denpasar masing-masing 5 orang.
Seusai menghadiri acara inagurasi, Gubernur Pastika juga berkesempatan memberikan Kuliah Umum kepada mahasiswa baru STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang turut dirangkaikan dengan Penyerahan Hibah Gedung Rektorat. Pada kesempatan itu Pastika berharap kepada para mahasiswa agar belajar agama secara mendalam sehingga bisa memahami makna ajaran agama Hindu yang sesungguhnya, yang bisa dipahami secara logika dan pengetahuan, bukan tahayul ataupun mistik. Tak hanya itu, Pastika juga mengkritisi metode mengajar para dosen yang terkadang membosankan dan monoton sehingga pola pikir mahasiswa tidak berkembang.
"Saya yakin jika para mahasiswa diberikan materi terlalu banyak mereka akan bosan, jadi ubah polanya, gali pemikiran mereka, suruh mereka membuat pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak mereka ketahui tentang ajaran dan pelaksanaan agama Hindu, atau pun hal-hal yang mereka temui dan membuat mereka ragu, saat pertanyaan mereka terjawab maka wawasan mereka bertambah. Jangan biarkan pertanyaan-pertanyaan itu tumbuh tanpa ada jawaban, sehingga mereka pun bimbang dan dasar beragamanya tidak kuat, " ujar Pastika.
STAHN Mpu Kuturan yang di Ketuai oleh Prof. DR. Drs I Made Suweta M. Si, saat ini sudah menamatkan siswa untuk angkatan yang ketiga kalinya, dan tahun ini siswanya sudah mencapai 800 orang lebih yang berasal tidak hanya dari Bali, namun juga dari seluruh Indonesia yang memeluk Agama Hindu seperti Banyuwangi, Sulawesi Tenggara, Palembang dan lainnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com