Denpasar, Dewata News. Com - Pelaksanaan yudisium ke-IX Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Administrasi dan Yudisium ke-II Prodi Magister Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar berlangsung di Hotel Nikki Denpasar, Minggu (19/8). Ada sebanyak 114 orang yang diyudisium diantaranya Prodi Magister Ilmu Administrasi sebanyak 71 orang dan Prodi Magister Ilmu Hukum sebanyak 43 orang.
“Acara Yudisium Pasca Sarjana UNR ini dihadiri oleh seluruh pejabat dilingkungan Yayasan Jagathita Denpasar, Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Aditanaya, M.Si beserta jajaran, dan keluarga calon wisudawan,” ujar Direktur Program Pasca Sarjana UNR, Dr. Luh Nila Winarni, SH, MH.
Dikatakan, dari 114 orang mahasiswa Pasca Sarjana UNR yang diyudisium, ada 6 orang mahasiswa yang berhasil meraih nilai terbaik diantaranya dari Prodi Magister Ilmu Administrasi sebanyak 3 orang mahasiswa masing-masing atas nama Pande Putu Eka Mahayuni, ST, MAP dengan (IPK 4,00), I Gede Suka Astreawan, S.Sos, MAP dengan (IPK 3,93), dan Komang Happy Mayundari, SE, MAP dengan (IPK 3,87). Kemudian Prodi Magister Ilmu Hukum juga sebanyak 3 orang mahasiswa masing-masing atas nama Ni Ketut Santiari, SH, MH dengan (IPK 4,00), Luh Putu Sri Sumartini, SH, MH dengan (IPK 4,00), dan Ayu Ninggrum, SH, MH dengan (IPK 4,00).
“Hasil terbaik yang dicapai oleh mahasiswa Pasca Sarjana ini sudah atas pertimbangan yang telah disesuikan dengan kemapuan Akademik dan Non Akademik, serta loyalitas terhadap lembaga. Adapun IPK terkecil adalah 3,65 dan IPK rata-rata adalah 3,89,” terangnya.
Lanjut Nila Winarni, khusus untuk Program Pasca Sarjana UNR dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Selain itu, UNR juga memiliki dosen-dosen pengasuh mata kuliah yang berkualitas S3, dan juga mendatangkan guru-guru besar sebagai dosen tamu dari Universitas dalam negeri maupun luar negeri seperti Arizona State University, Prof. Peter Suwarhd dan Charles Darwin University, DR. Hici Barhes.
“Sementara dalam ujian tesis juga mendatangkan penguji ahli sebagai penguji hasil karya ilmiah mahasiswa seperti Kaporles Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, SIK,MH dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Dr. Nyoman Sugawa Kori, SE, MM,” ucapnya.
Dijelaskan, dalam rangka peningkatan kuantitas mahasiswa terus Pasca Sarjana melakukan berbagai kegiatan seperti melakukan audiensi diberbagai instasi. Bahkan dalam peningkatan sarana-prasana oleh Yayasan telah dibangun gedung baru Pasca Sarjana lantai 4 yang dipastikan sudah rampung tahun 2019. Pada yudisium kali ini ada kesan yang sangat membanggakan buat Pasca Sarjana UNR yakni ada 2 pasangan suami istri.
“Selain itu, tidak kalah membanggakan yakni dengan adanya salah satu dosen berhasi merih juara II sebagai dosen prestasi dilingkungan L2 Dikti Wilayah VIII atas nama Dr. I.A Sri Widiyanis, S.Sos, MAP,” jelasnya.
Ditambahkan, yudisium Sarjana merupakan hasil evaluasi dari proses Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk bisa memperoleh gelar Magister Ilmu Administrasi dan Magister Ilmu Hukum. Namun proses ini bukanlah akhir dari proses pembelajaran, sebab tuntutan era globalisasi untuk menuntut terus belajar hingga kejenjang yang lebih tinggi lagi yaitu jenjang S3.
“Bahkan, kita juga nantinya akan dituntut untuk terus bisa berkreatif, beridukatif, berdedikasi, serta berkualitas tinggi dalam menempuk kehidupan,” tambahnya.
Sementara Rektor UNR, Dr. Drs. Nyoman Sura Aditanaya, M,Si mengatakan yudisium yang dilaksanakan disetiap Perguruan Tinggi sebelum akan di Wisuda Sarjana merupakan pristiwa yang khusus dan special dalam dunia kampus. Bahkan mahasiswa selama bergabung di UNR hingga akhirnya tamat dengan kembali menjalani kehidupan dimasyarakat tentu akn ada banyak perbedaan yang akan dialami dan dirasakan.
“Paling tidak mahasiswa yang sudah tamat akan kembali dituntut untuk bisa menyesuikan diri dan mampu menjawab setiap tantangan yang ada dimasyarakat nantinya,” pungkasnya. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com