Buleleng, Dewata News. Com - Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Verdy De Irawan memberikan atensi penuh terhadap aksi peduli Wirausaha Muda Singaraja (WMS) integrasi dengan dan Buleleng Social Community (BSC) dan Hardys Corp terhadap korban terdampak gempa Lombok yang menimpa masyarakat di Desa Pakisan maupun Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan dengan menyerahkan sejumlah bantuan.
Atensi yang diberikan Komandan Kodim Buleleng itu, dengan mengerahkan anggota ikut melakukan aksi kepedulian di kedua desa yang terdampak atas goncangan gempa Lombok pada hari Minggu (19/08) lalu.
Ketua Wirausaha Muda Singaraja (WMS) Ngurah Dipta Negara ketika dihubungi mengaku, bahwa dua desa yang menjadi sasaran dalam aksi sosial bersama Kodim 1609 Buleleng, mengingat kondisinya sangat parah. Bahkan, beberapa rumah telah rata dengan tanah, termasuk adanya satu korban hingga mengalami patah tulang.
”Dusun Kelandis yang paling berat kondisinya, rumahnya rata dengan tanah, karena goncangan gempa yang berpusat di Lombok itu, sehingga mengakibatkan beberapa rumah rata dengan tanah dan salah seorang nenek berusia 69 tahun mengalami pata tulang pada punggung yang saat ini masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar”, kata Ketua WMS yang lebih akrab disapa Turah Dipta ini kepada Dewatanews.com di Singaraja, Rabu (22/08) siang.
Ketika aksi peduli di kedua desa yang notabena,salah satunya desa kelahiran dr.I Nyoman Sutjidra, Sp.OG yang Wabup Buleleng itu, WMS dan BSC bersama jajaran Kodim 1609 Buleleng menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat, seperti sembako, air mineral, kompor dan tabung gas termasuk sejumlah terpal.
”Kami mencoba menghimpun bantuan-bantuan untuk diteruskan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dari dana yang terhimpun sebesar Rp13.570.000 langsung dibelikan 80 karung beras, terpal 5 buah, 10 dus air mineral dan tabung gas 4 set, termasuk obat-obatan untuk dikirim ke Lombok”, jelas Turah Dipta Negara.
Menyitir pernyataan Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Verdy De Irawan, Turah Dipta Negara mengatakan, bahwa kerjasama seperti ini telah dilakukan sejak lama dengan sejumlah pengusaha di Bali untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dan kegiatan dilakukan secara terpadu bersama sejumlah organisasi sosial lainnya.
Dari data yang dihimpun, kerusakan akibat dampak gempa Lombok di Kecamatan Kubutambahan mencapai 592 unit rumah dan 86 unit rumah di antaranya rusak berat, sehingga tidak berani ditempati dan untuk sementara tinggal di tenda pengungsian yang dibangun tidak jauh dari rumah tempat tinggalnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com