Denpasar, Dewata News. Com - Bicara mengatasi kemacetan di Kota Denpasar diperlukan kesadaran semua pihak. Kalau tidak sejak dini dimunculkan kesadaran, maka jangan harap kemacetan akan bisa ditanggulangi dengan jumlah penduduk yang begitu padatnya. Bisa jadi masalah kemacetan akan jadi masalah seumur hidup nantinya. Hal itu diungkapkan I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya, Minggu (5/8).
Pria yang biasa disapa Gung Ronny ini mengatakan, srlain volume kendaraan yang semakin meningkat serta ruas jalan yang kurang memadai, beberapa sekolah di Kota Denpasar juga menjadi salah satu penyebab kemacetan karena tidak memiliki lahan parkir. Beberapa sekolah menurut Gung Ronny diantaranya sekolah Cipta Dharma, Sekolah Santo Yosep, dan masih banyak sekolah lainya. Bahkan seperti yang terjadi di sekolah Dwijendra, walau sekolah dan kampusnya terkesan megah, namun juga masih terkendala lahan parkir yang mengharuskan menggunakan trotoar sebagai tempat parkirnya.
“Jika dilihat dari segi aturan pelangaran tentu sudah melanggar aturan, bahkan hal tersebut dibiarkan begitu saja tanpa diambil tindakan oleh pemerintah terkait,” terang Gung Ronny yang kini maju sebagai calon legeslatif (caleg) DPRD Provinsi Bali dari Partai Nasdem dapil Kota Denpasar nomor urut 5 ini.
Menindaklanjuti hal tersebut, Gung Ronny menyarankan kepada pemerintah terkait agar terus mengkondisikan tempat-temat yang dirasakan menjadi rawan kemacetan untuk melakukan penertiban baik secara berkala maupun berkelanjutan.
"Memang yang dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk nantinya bisa ikut menanggulangi kemacetan tersebut demi menjadikan Kota Denpasar sebagai kota bersih, nyaman, aman, dan terbebas dari kemacetan,” ucapnya.
Selain itu, masalah juru pakir (jukir) juga menjadi perhatian dari Gung Ronny. Menurutnya, para jukir dengan seenaknya memberikan ruang parkir yang menyebabkan hampir setengah badan jalan dijadikan lahan parkir. Diungkapkan Gung Ronny, hal itu bisa dilihay sepanjang ruas jalan Teuku Umar, jalan Imam Bonjol, jalan Diponogoro, dan beberapa jalan di Kota Denpasar. Bahkan anehnya lagi menurut Gung Ronny, ada masyarakat yang parkir ditanda larangan parkir yang dikarenakan toko yang akan dikunjungi berdekatan dengan tanda larangan parkir.
“Padahal mereka tahu kalau sudah ada tanda larangan parkir, kok justru tetap dilanggar. Dimana kesadaran mereka sebagai masyarakat yang taat akan aturan,” jelasnya.
Ditambahkan Gung Ronny, melihat kondisi kemacetan di Kota Denpasar kian harinya semakin tinggi, maka menurutnya perlu diambil langkah tetap dan tegas degan terus melakukan penertiban.
"Sebenarnya pemerintah terkait seperti Dinas Perhubungan Kota Denpasar sudah rutin juga melakukan penertiban. Karena kurangnya kesadaran dari masayarakat untuk taat akan aturan inilah yang musti perlu ditingkatkan," pungkasnya. (DN - Bdi)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com