Denpasar, Dewata News. Com - Sosok I Made Sukarmana, SH mengawali Karir berpolitik sudah dilaluinya dari bawah. Bahkan dirinya mampu merealisasikan diri hingga dua kali priode duduk di DPRD Kota Denpasar dari Partai Demokrat. Kini dirinya kembali menyalonkan diri untuk ketiga kalinya, dan Saya dipilih untuk siap ngayah. Dulu sebelum mencalonkan diri menjadi DPRD Kota Denpasar, dirinya sempat ngayah menjadi Kelian Banjar Bun, Kayumas. “Saya juga sempat sebagai Pengacara,” ujarnya, Rabu (25/7) dirumahnya di Jalan Jaya Giri XXI, Denpasar.
Kedekatannya dengan warga Banjar, dan sekitarnya membuat hubungannya sangat melekat. Nyaris tak ada perbedaan dikalangan masyarakat dilingkungan tempat tinggalnya. Jabatan DPRD Kota Denpasar yang dilakoni selama dua periode ini membuat harus focus terus berpolitik. "Mungkin ini perjalanan yang terbaik buat Saya untuk ngayah dimasyarakat. Kalau Ida Sang Hyang Widhi Wasa merestui, serta mendapat dukungan warga, saya akan melanjutkan pengabdian ini," teranng Sukarmana yang hingga kini dipercaya oleh Partai Demokrat untuk kembali maju ke Pileg 2019 untuk Dapil Denpasar Timur.
Sebagai wakil rakyat dua periode, Sukarmana mengaku prihatin dengan dunia pendidikan belakangan ini terutama dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) lewat jalur zonasi keberadanya agar lebih diperhatikan kembali, dan jangan sampai menimbulkan pro-kontra dimasyarakat. Dimana banyak calon siswa tidak diterima di sekolah negeri yang dikarena minimnya informasi kepada orang tua siswa. Karena itu dia dengan tegas minta kepada Dinas Pendidikan agar ada pembenahan dalam sistem PPDB. Sehingga tak sampai menimbulkan masalah. "Apalagi kemarin sempat ada sekolah SMAN 6 Denpasar yang digembok warga. Ini sama dengan membuat dunia pendidikan kita dimasyarakat menjadi tidak baik perkembangnya kedepan," ucapnya.
Ditambahkan, untuk menghasilkan SDM yang berkualitas untuk anak didik, maka kualitas kemapuan SDM guru pengajar juga musti ditingkatkan.. Guru yang berprestasi harus dihargai, dan guru yang belum berprestasi agar lebih dipacu. Begitupula dengan nasib guru honor agar apa yang menjadi haknya bisa diperhatikan kedepanya. (DN - BdI)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com