Buleleng, Dewata News.Com — PDAM Buleleng selalu mendapatkan peringkat pertama PDAM berkinerja terbaik di Tanah Air berdasarkan penilaian BPPSPAM. Untuk mencapai dan mempertahankannya, tentu butuh konsistensi dan juga kerja keras.
Mengakhiri semester I (Januari-Juni) tahun 2018 dengan sekuat tenaga mempertahankan kinerja terbaiknya, PDAM Buleleng sesuai tupoksi untuk memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat, ternyata telah mampu menambah seribu lebih pelanggan ”anyar”, tepatnya 1.018 pelanggan, sehingga jumlah pelanggan saat ini menjadi 50.050 pelanggan.
”Selanjutnya dalam upaya peningkatan usaha menyangkut keuangan secara umum telah tercapai dari apa yang telah kami anggarkan dalam semester I tahun 2018, bahkan melampaui anggaran”, kata Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana tanpa menyebut angka-angka pada coffe morningakhir bulan dengan Dewatanews.com di Singaraja, Selasa (31/07) pagi.
Sebagai PDAM yang menduduki peringkat tertinggi kinerja di antara 378 PDAM di Indonesia tahun 2017 patut diapresisi dan dapat menjadi contoh bagi PDAM lainnya.
Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana yang murah senyum ini juga menyimak, dalam memberikan pelayanan itu tentunya senantiasa diupayakan untuk peningkatan,baik kwantitas maupun kwalitas. Dalam semester I tahun 2018 ini, pelayanan yang diberikan disebutkan Made Lestariana, masih dalam kondisi normal.kendati musim kemarau belum berdampak pada penurunan debit air.
Begitu juga dari sisi pengembangan kwalitas produksi, dijelaskan Made Lestariana, dengan telah dioperasikan sumur bor di wilayah Kerobokan, Kecamatan Sawan untuk menambah peningkatkan pelayanan kepada konsumen di wilayah Singaraja bagian timur.
Disingggung pengembangan spam di Air Sanih dengan debit air 125 liter per detik yang telah dibangun sebelumnya, dijelaskan Dirut PDAM Buleleng, pihaknya telah membahas bersama pihak-pihak terkait untuk nantinya dioperasikan kepada masyarakat di wilayah Buleleng timur.
Menyangkut kinerja keuangan, operasi dan pelayanan PDAM Buleleng juga didukung oleh komitmen seluruh jajaran PDAM. Jika ditanya resepnya, kata Lestariana, pada intinya ia selalu menekankan kepada direksi, kabag, serta staf untuk fokus pada indikator kinerja yang ada dari BPPSPAM maupun Kemendagri.
Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana mengaku akan menambah tiga sumber air di kecamatan Seririt, Gerokgak dari pemanfaatan air bendung Titab dengan pembangunan reservoir di Lokapaksa dan spam Air Sanih, Kubutambahan. Tambahan tiga sumber air tersebut direncanakan dibangun semester kedua ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Adapun anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp2 milliar lebih.
Dari tambahan tiga sumber air tersebut, PDAM Buleleng bisa melayani pelanggan hingga tiga ribu pelanggan baru. ”Tahun ini rencananya kami menambah 3000 pelanggan. Dan perkembangannya di semester pertama kami telah menerima lewat program reguler sebanyak 1018 sambungan rumah, di semester dua 1000 sambungan rumah belum lagi lewat program MDR yang rencananya akan menerima 1200 sambungan rumah”, jelasnya.
Meski berpredikat terbaik, PDAM Buleleng juga masih memiliki tantangan untuk diselesaikan. Hal ini terutama terkait dengan cakupan pelayanan dan dukungan investasi. Saat ini cakupan pelayanan PDAM Buleleng sudah termasuk tinggi, yakni di angka 84,8 persen. Menurut Lestariana, beberapa daerah memang belum bisa dilayani, karena keadaan topografi Buleleng yang berbukit-bukit.
”Beleleng ini topografinya mulai dari perbukitan hingga pantai. Untuk daerah ketinggian belum terlayani karena akses yang susah. Sementara untuk membangun infrastruktur butuh investasi besar,” katanya.
Selain itu, investasi juga masih dibutuhkan PDAM. Dikatakan, Kabupaten Buleleng merupakan kabupaten terluas di Provinsi Bali yang membentang dari sepanjang utara Pulau Bali. Selain itu, daerah ini juga tidak sekaya kabupaten lain di Bali, seperti Badung. Oleh karenanya masih dibutuhkan dukungan investasi untuk berkembang.
Dengan status sebagai PDAM sedang, prestasi PDAM Buleleng yang mendapat peringkat nomor satu patut dijadikan contoh bagi PDAM lain. Melihat pernyataan sang direktur, sebenarnya tidak ada yang menonjol dari program maupun kebijakan yang dilakukan PDAM Buleleng. Keinginan untuk terus tumbuh, meski sedikit dan konsisten dengan target mungkin adalah hal yang bisa menjadi contoh PDAM lain jika ingin mendapat kinerja yang terbaik. ~ Made Tirthayasa ~
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com