Pembukaan Porsenides © Foto by Cintya Parina |
Gianyar, Dewata News. Com - Porsenides merupakan ruang berekspresi bagi atlit dan seniman yang ada di desa sekaligus menjadi sarana hiburan bagi peserta dan masyarakat. Disamping itu porsenides merupakan ajang mengaktualisasikan minat dan bakat para generasi muda. Begitu disampaikan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gianyar I Gusti Agung Sri Widiawati saat membuka porsenides Desa Kedisan di Wantilan desa Kedisan, Minggu (8/7).
Sri Widiawati berharap porseni tidak semata-mata diarahkan pada perolehan hadiah semata, namun lebih pada pembangunan karakter pelajar dan generasi muda dibidang olahraga seni budaya. Sri Widiawati juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan porsenides Desa Kedisan yang mengedepankan pendidikan karakter.
Porsenides yang dibuka dengan pemukulan gong dan kentongan ini menampilkan kesenian lokal yang dimiliki oleh masing-masing banjar yang ada di desa Kedisan. Seperti penampilan Sekaa Gambuh Kaga Wana giri yang merupakan kesenian lokal Desa Kedisan yang kebetulan sudah tampil di PKB XL tahun 2018.
Porsenides yang diikuti 7 banjar dinas yang ada dilingkungan Desa Kedisan mengambil tema Segara Gunung. Ketua Panitia I Ketut Upadana menjelaskan bahwa segara gunung diangkat untuk menunjukkan kearifan lokal yang dimiliki suatu banjar.
“Segara Gunung kami terjemahkan, melalui porseni kita bangkitkan segala potensi yang ada di Desa Kedisan dengan kearifan lokal yang ada di masing-masing banjar, menuju sumber daya manusia yang berkualitas demi kemajuan bidang seni budaya dan olahraga” terang Upadana.
Lebih lanjut Upadana mengatakan bahwa porseni merupakan upaya pelestarian penggalian dan pengembangan bakat generasi muda, disamping itu juga bertujuan meminimalisir dan menghindarkan generasi muda dan masyrakat dari pengaruh-pengaruh negative.
Kepala Desa Kedisan I Wayan Darmayasa mengutarakan bahwa Desa Kedisan merupakan 10 desa pertama yang mendapat SK dari Bupati Gianyar sebagai Desa Wisata. Harapannya dengan diadakannya porsenides tahun 2018 ini Desa Kedisan dapat memperkenalkan potensi desa. Darmayasa juga mengajak seluruh masyarakat untuk senyum bersama agar pelaksanaan porsenides dihiasi senyum kegembiraan.
Seperti tujuan awalnya porsenides Desa kedisan yang ingin mempertontonkan kesenian daerahnya, Banjar Tangkup menampilkan Tari Leko. Tari leko merupakan tarian asli yang dimiliki Desa Kedisan yang terinspirasi dari keindahan kupu-kupu tarum yang terbang menawan bagaikan mahluk dewata berlapiskan emas permata nan berkilauan. Tak mau ketinggalan Banjar Bayad menampilkan asal mula nama bayad dengan garapan baleganjur yang memukau penonton berjudul Baye Aad.
Banjar Kebon juga menampilkan dolanan anak dengan judul I Gede Cupak, begitupula banjar cebok dengan garapannya yang berjudul Tri Semaya. Banjar Kedisan Kaja mengangkat cerita Ciung Wanara dan Banjar Kedisan Kelod mengusung judul Kedisan yang mengisahkan perseteruan antar sekelompok burung namun tidak ada yang mampu memenangkannya dan turunlah Sang Garuda untuk menasihati sekawanan burung tersebut. (DN - CiN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com