Gianyar, Dewata News. Com - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Gianyar yang dipusatkan di Balai Budaya Gianyar, pada Jumat (27/7) ini masih diliputi suasana bangga. Hal ini karena Kabupaten Gianyar berhasil memepertahankan predikat Nindia KLA 2018, meraih penghargaan Puskesmas Pelayanan Ramah Anak untuk Puskesmas Tegallalang 1 dan untuk Forum Anak Gianyar meraih Dafa Awards sebagai Pelopor Partisipasi Utama.
Sesuai dengan tema HAN tahun 2018 yaitu Menciptakan Anak GENIUS (Gesit ,Empati, berani, Unggul dan Sehat, Kepala Dinas Permberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Gianyar, Ir.Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu,MT mengatakan hal mendasar yang menjadi pondasi utama untuk mencapai anak Genius adalah pola pengasuhan yang berkualitas yang didapat dari keluarga sebagai pengasuh utama dan pertama bagi anak. Anak adalah generasi kita yang akan mengantikan kita kedepan, sebagai tulang punggung bangsa ini. Untuk itu kita harus selalu menjaga dan memberikan hak haknya secara penuh.
Pemkab Gianyar sendiri telah melakukan berbagai hal dalam upaya perlindungan anak. Dimana pada Agustus 2014 Pemkab. Gianyar telah mendekalarasikan sebagai Kabupaten Layak Anak, hingga sampai saat ini kita mencapai sekaligus mempertahan Predikat Nindia (KLA). Itu merupakan kerja keras berbagai OPD terkait dalam upaya memberikan perlindungan pada anak. “ Kedepan Pemkab Gianyar akan terus berupaya mengakomodirr semua permasalahan anak, sehingga tidak ada lagi anak terlantar, putus sekolah maupun kekerasan terhadap anak,”
Sementara itu Kabid Perlindungan Anak DP3AP2KB Anak Agung Istri Sri Laksmi Paramitha Dewi menambahkan, peringatan HAN di kabupaten Gianyar bertujuan untuk mengenalkan hak-hak anak dan wadah partisipasi yang baik untuk mereka sekaligus juga untuk mengurangi dampak negative dari pengaruh teknologi melalui aktivitas pelestarian permainan tradisional bagi anak. Selain itu berkaiatan dengan HAN kali ini berbagai kegiatan telah dilakukan seperti Aksi 237 di CFD Gianyar sebagai upaya pengenalan permainan tradsional. TTS (Teka teki saru) memakai sara media online dengan menyasar anak-anak di Gianyar usia kurang dari 18 tahun, baksos ke panti asuhan Kupu-kupu dan live QnA FAD Gianyar. Kegiatan ini memakai sarana media online di medsos mengkhususkan Tanya jawab seputar FAD.
Pada kesempatan itu juga anak-anak Gianyar melalui FAD menyuarakan atau membacakan Suara Anak tahun 2018 yang diwakili oleh Putu Galuh Nayayika Manik dan I Nyoman Wirya Sukmana. Pada intinya mereka memohon pada pemerintah agar memantu menekan angka perinikahan dini dikalangan remaja, membantu mensosialisasikan penggunaan internet positif dikalangan anak-anak dan remaja. Mereka juga menghimbau pada seluruh lapaisan masyarakat untuk turut aktif melindungi anak-anak di lingkungan tempat tinggal mereka dengan cara turut berperan aktif mencegah dan melaporkan jika terjadi tindak kekerasan terhadap anak. (DN - CiN)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com