Rencana pertemuan IMF-World Bank yang akan berlangsung di Bali tanggal 8 sampai 14 Oktober tahun 2018 ini menghadapi sedikit kekhawatiran akibat kembali terjadi erupsi Gunung Agung.
Kekhawatiran yang paling utama tentunya berhubungan dengan gangguan penerbangan yang berasal dari berbagai negara dan pendaratan pesawat di Bandara Ngurah Rai.
Jika dilakukan pemindahan lokasi pertemuan IMF-World Bank, nampaknya juga sangat sulit dilaksanakan, karena sisa waktu yang sangat pendek, selain lokasi lain, hanya Jakarta yang memungkinkan untuk menampung dan menangani event internasional dengan ribuan peserta dari seluruh dunia.
Harapannya? Tentu agar pelaksanaan dan persiapan event IMF-World Bank yang sudah mendekati final di Bali tetap berlangsung di Bali dengan lancar.
Oleh sebab itu, mari kita berdoa agar letusan Gunung Agung berhenti dan tidak akan mengganggu pertemuan akbar yang akan dihadiri oleh sekitar 15.000 peserta dari 189 negara.
Dapat kita bayangkan, bahwa sampai saat ini sudah dibooking 4.000 kamar dari 21 hotel di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya.
Menurut Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani, bahwa World Bank dapat memaklumi kondisi tersebut, karena gunung meletus merupakan faktor alam yang sulit untuk ditebak.
Yang terpenting sekarang, adalah bagaimana kita bisa menunjukkan kesiapan logistik, akomodasi, lokasi, lalulintas dalam perjalanan peserta, keamanan hingga kemungkinan melakukan evakuasi jika terjadi sesuatu dalam pertemuan tahunan para pengambil kebijakan keuangan dunia tersebut.
Oleh sebab itu, mari kita bangun optimism, bahwa sama sekali tidak ada keraguan tentang kesiapan Indonesia, karena ini menjadi momentum yang sangat luar biasa untuk mempromosikan Indonesia.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp810 Miliar untuk pelaksanaan event tahunan yang juga akan dihadiri oleh 23 kepala negara. Jumlah anggaran tersebut jauh lebih kecil dibandingkan penyelenggaraan pertemuan tahunanan IMF-WB di Turki, Singapura dan Jepang.
Dari sisi keamanan, POLRI menyiapkan enam ribu Polisi Amankan Lokasi Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, mengamankan situasi, ditambah kekuatan TNI dan unsur-unsur lain. Termasuk untuk menjaga kemungkinan jika Gunung Agung kembali erupsi.
Jika kembali terjadi erupsi Gunung Agung pada bulan Oktober, maka bagaimana kita pastikan, bahwa arah angin pada Oktober nanti tidak akan mengarah ke bandara Ngurah Rai, sehingga tidak mengganggu penerbangan peserta dari berbagai negara.
Kita mesti dapat memastikan kesiapan mulai dari urusan bandara, tempat pertemuan, akomodasi, termasuk acara dan fasilitas pendukung yang diperlukan dalam rangka menyukseskan pertemuan tahunan ini.
Langkah ini dilakukan, bagaimana memenuhi harapan Presiden Joko Widodo, agar semua aspek dipersiapkan secara matang, sehingga Indonesia sebagai tuan rumah sukses menyelenggarakan event besar membahas berbagai isu ekonomi dunia terkini. ~ Made Tirthayasa ~
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com