Buleleng, Dewata News. Com — Demi meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap danau kembar yang ada di Buleleng, yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan, gelaran ”Twin Lake Festival” secara rutin setiap tahun diselenggarakan sebagai komitmen Pemkab Buleleng, seperti diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST.
Gelaran ”Twin Lake Festival”” Buyan dan Tamblingan V Tahun 2018, Rabu (04/07) sore secara resmi dibuka oleh Perwakilan dari Kementrian Pariwisata bersama Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana serta pejabat lainnya lingkup Pemkab Buleleng dengan ditandai pelepasan burung.
Ditemui usai pembukaan, Bupati Agus Suradnyana menjelaskan, bahwa Pemkab Buleleng mengajak masyarakat danstakeholder lainnya untuk lebih peduli dengan Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Sudah terbukti, kepedulian masyarakat terhadap dua danau ini semakin meningkat. Penataan Danau Buyan pun sudah di desain oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) yang berwenang untuk penataan danau.
"Melalui gelaran festival yang sudah diselenggarakan sebanyak lima kali, untuk meningkatkan kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap keberadan Danau Buyan maupun Danau Tamblingan," jelasnya.
Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini juga mengungkapkan, kalau Danau Buyan ditata dengan baik, akan tidak kalah dengan danau lain yang lokasinya dekat. Sekarang tinggal mengatur tata ruang dan zona-zonanya. Mana tanah milik pribadi dan mana tanah milik pemerintah yang bisa dimanfaatkan untuk ruang terbuka di sekitar Danau Buyan ini.
”Yang jelas tahun depan, kami sudah memiliki perencanaan yang komprehensif menyangkut pemanfaatan, pelestarian dan revitalisasi Danau Buyan," ungkap Agus Suradnyana.
Pada gelaran tahun ini panggung utama ”Twin Lake Festival” mengalami perubahan, dikarenakan permukaan air yang tingginya meningkat. Hal ini, menurut Agus Suradnyana, diluar prediksi karena pada musim kemarau mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Untuk itu, Bupati PAS telah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng untuk berkoordinasi dengan BWS untuk feedback lima atau sepuluh tahun ke belakang, berapa rata-rata ketinggian permukaan danau. "Dengan koordinasi dan diskusi tersebut kami bisa menemukan titik maksimal daripada kenaikan air danau," kata Bupati PAS. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com