Lemari Buku Bertanggal 8-8-1928 Terpelihara Baik di SD 1 Paket Agung - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/7/18

Lemari Buku Bertanggal 8-8-1928 Terpelihara Baik di SD 1 Paket Agung


Buleleng, Dewata News. Com — Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Paket Agung yang di era zaman sebelum Kemerdekaan RI, sebagai Sekolah Rakyat (SR) 1 Banjar Paketan memiliki historis ketika salah seorang guru pengajarnya, bernama Raden Sukemi yang kemudian menyunting gadis Banjar Bale Agung, Nyoman Rai Srimben.

Dari pernikahan Raden Sukemi dengan Nyoman Rai Srimben lahir poetra sang fajar, Soekarno yang pada tanggal 17 Agustus 1945 membacakan teks Proklamasi.  Ir. Soekarno dan Drs. Moh. matta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia.

Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945 membuat sebuah keputusan penting terkait negara Indonesia. Dari tiga keputusan itu, yakni memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.

Ternyata, SR 1 Banjar Paketan yang kini menjadi SD 1 Paket Agung itu masih menyimpan lemari Buku yang bertanggal 8-8-1928 dan kondisinya masih sangat baik.

Itu tercermin ketika Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng Drs.Gede Suyasa,M.Pd dalam kegiatan monitoring evaluasi (monev) USBN SD di SD 3 Sambangan, SD 3 Sukasada, SD 1&2 Paket Agung, pada hari Sabtu (05/05).

”Ketika melakukan monev di beberapa SD hingga di SD 1&2 Paket Agung, saya menemukan almari buku di SD 1 Paket Agung, bertanggal 8-8-1928 yang masih sangat baik kondisinya. Kalau  tidak salah, itu almari ketika Raden Sukemi ayahanda Bung Karno jadi guru”, komentar Gede Suyasa.

Bahkan, lanjut Gede Suyasa, masih ada bangku lengkap dengan tempat duduknya era jaman Belanda.

Maknanya? Menurut Kadisdikpora Buleleng Gede Suyasa, masih ada benda peninggalan yang bisa membangun kebanggaaan. ”Itu aset sekolah sekaligus aset Disdikpora”, imbuhnya.

Adanya nitizen yang meminta agar peninggalan yang masih terpelihara baik itu di”museum”kan karena memiliki nilai historis, dijelaskan Suyasa, bahwa pihaknya akan membahas lebih lanjut, apakah tetap di sekolah sebagai daya tarik atau diserahkan ke museum. (DN ~ TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com