Buleleng, Dewata News. Com — Tim Ahli DPRD Kabupaten Buleleng menyampaikan hasil kajian terhadap LKPJ Bupati tahun 2017 kepada Pimpinan dan Anggota Dewan di ruang Gabungan Komisi DPRD Kabupaten Buleleng, Rabu (11/04).
Salah seorang Tim Ahli DPRD Buleleng, Drs. Nyoman Sukarma mengungkapkan, bahwa setelah mencermati LKPJ Bupati Buleleng tahun 2017 masih banyak hal yang harus diperbaiki. ”Secara umum memang, hasil LKPJ Bupati Buleleng tahun 2017 relatif bagus, namun secara lebih rinci ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan disikapi,” jelas Nyoman Sukarma.
Mantan birokrasi Pemkab Buleleng ini menyebut, bahwa hal-hal yang perlu diperbaiki untuk kedepannya, salah satunya kelemahan diperencanaan. ”Mengapa didalam beberapa kegiatan rupiahnya terlalu tinggi, sedangkan di kegiatan fisiknya itu biasanya Bappeda Litbang lebih ngepres proposal proposal dari masing-masing instansi, sehingga fisik 100% tapi rupiahnya 60%. Jadi tidak ditanyakan unit costnya sebelumnya,” ungkap Sukarma.
Untuk itu, Sukarma berharap, kedepannya perencanaannya perlu diperbaiki, sehingga apa yang menjadi kekurangan di kegiatan tahun 2017 bisa diperbaiki di APBD tahun 2019.
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan, Ketut Susila Umbara,SH ini dihadiri oleh Pimpinan dan anggota DPRD Buleleng serta Tim Ahli DPRD Buleleng.
Menurut Ketut Susila Umbara, kajian yang dilakukan oleh Tim Ahli DPRD Buleleng terkait LKPJ Bupati Buleleng tahun 2017 akan dibahas dahulu dengan masing-masing fraksi dan akan dibawa ke sidang paripurna DPRD Buleleng dengan bentuk rekomendasi DPRD Buleleng terhadap LKPJ Bupati Buleleng tahun 2017.
Secara umum hasil LKPJ Bupati tahun 2017 menyangkut kinerja Bupati Buleleng selama tahun 2017 ada yang lebih dan ada yang masih kurang, tetapi secara keseluruhan perencanaan pembangunan sudah berjalan dengan baik dan bagus. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com