Tanggerang, Dewata News. Com — Komitmen Pemkab Buleleng mengembangkan sektor pertanian semakin gencar dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan mengajak Forum Komunikasi Perbekel dan Lurah Kabupaten Buleleng melakukan Studi Banding Pertanian di PT. Sewu Segar Nusantara, Kota Tanggerang Provinsi Banten, Kamis (12/04).
Kegiatan studi banding ini dipimpin Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH dan Kadis Pertanian Kabupaten Buleleng Nyoman Genep maupun Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Buleleng, Nyoman Swatantra serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Buleleng,Gede Sandhiyasa.
Perlu diketahui, bahwa PT. Sewu Segar Nusantara merupakan distributor dan pemasaran buah lokal, seperti buah Pisang Cavendish, Nanas Honi, Guava Crystal, Pepaya, dan Buah Naga. Selain itu juga, PT. Sewu Segar Nusantara bekerjasama dengan petani lokal di Jawa Tengah untuk menghasilkan Honey Melon, Golden Melon, Rock Melon, dan Jeruk Baby serta telah mengembangkan tindakan pengendalian mutu yang ketat yang dipercaya dan diandalkan oleh lebih dari 3.000 pengecer.
Melihat kesuksesan dari PT. Sewu Segar Nusantara ini, Pemkab Buleleng ingin melakukan kerjasama di bidang pemasaran, seperti diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Nyoman Genep.
Menurutnya, sektor pertanian di Kabupaten Buleleng memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan kabupaten lain di Bali maupun di luar Bali. Jadi, kata Genep, studi banding ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dari Perbekel dan Lurah tentang pasca panen.
"Kami disini melihat potensi-potensi yang bisa dikembangkan di Buleleng yang sejalan dengan potensi kita di Buleleng," jelasnya.
Nyoman Genep menambahkan, kedepannya Dinas Pertanian akan melakukan pemetaan dan mengkaji potensi disetiap desa. "Kami akan petakan berapa luasannya, berapa petaninya, ini yang nanti akan kita kerjasamakan bersama PT. Sewu Segar Nusantara," pungkasnya.
Nyoman Genep mengatakan, kedepannya konsep "one village one product" bisa kita wujudkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Nyoman Buleleng Swatantra mengatakan, dirinya siap bekerjasama dengan Dinas Pertanian untuk pemasaran. Ia pun mengaku akan membentuk Koperasi Tani untuk mempermudah petani memasarkan hasil pertaniannya. "Koperasi Tani ini akan menjembatani petani dengan PT. Sewu Segar Nisantara untuk memasarkan hasil pertaniannya," jelasnya.
Ketua Forkomdeslu Kabupaten Buleleng I Ketut Suka mengatakan, sangat mengapresiasi niat Pemkab Buleleng dalam memajukan pertanian.
Menurut Perbekel Desa Kalibukbuk ini, potensi pertanian di Buleleng sangat besar, namun belum digarap secara maksimal, sehingga pertanian di Buleleng sangat lambat perkembangannya.
Selaku Ketua Forkomdeslu Kabupaten Buleleng, Ketut Suka mengatakan Forkomdeslu sangat mendukung program dari Pemkab Buleleng. "Kami semua kompak untuk memaksimalkan daya dukung yang diberikan Pemkab Buleleng, agar gairah pertanian di Buleleng semakin meningkat," ujarnya.
Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengatakan, kerjasama dengan PT. Sewu Segar Nusantara ini sangat cocok dilakukan.
Menurut Sutjidra, hal ini dikarenakan Buleleng perlu memiliki tujuan pemasaran yang jelas. "Dengan kerjasama ini nanti akan ada nilai lebih dari hasil pertanian dan buah-buahan di Kabupaten Buleleng," ucapnya.
Wabup Sutjidra berharap, kerjasama ini bisa berjalan dengan baik agar kesejahteraan petani bisa ditingkatkan.
Seperti diketahui, Pemkab Buleleng tahun 2018 sangat serius untuk mengembangkan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat disamping juga side impactyang dihasilkan oleh pertanian ini. Dengan pertanian, Buleleng bisa menjadi barometer untuk agro tourism. Ketika shortcut dan bandara bisa dibangun di Buleleng serta dari sisi aksesibilitas sudah terpenuhi, hal ini bisa berkombinasi antara pariwisata, investasi dan pertanian.
Pada tahun 2017, anggaran untuk pertanian sebesar Rp13.596.306.296. Anggaran sebesar ini diperuntukkan untuk program-program yang menyentuh petani langsung. Program tersebut antara lain, program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, program peningkatan produksi hasil peternakan, program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak, program peningkatan kesejahteraan petani, dan program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Untuk tahun 2018, anggaran pertanian meningkat menjadi Rp22.073.085.735. Program kerja pun disusun Dinas Pertanian berdasarkan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Bupati Agus Suradnyana.
Ada program unggulan yang disusun oleh Dinas Pertanian pada tahun 2018 ini, dimulai dari Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna yaitu pemulihan padi lokal Sudaji dan Beras Merah Munduk yang bekerjasama dengan BATAN, pengembangan varietas padi unggul varietas sidenuk, mustaban, cierang, IR 64, dan cigeulis yang memiliki produksi tinggi, umur pendek, serta rasa nasi pulen yang juga bekerjasama dengan BATAN, pengembangan benih pisang kultur lokal jaringan bebas penyakit, seperti pisang udak, ketip, gedang saba, dan kayu. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com