Buleleng, Dewata News. Com — Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Buleleng akhirnya melakukan pembongkaran terhadap beton yang mempersempit saluran air, sehingga mengakibatkan banjir di kawasan Jalan A.Yani Singaraja, tepatnya di depan dealer sebuah sepeda motor, Rabu (04/04).
Seperti diketahui, bahwa hujan yang mengguyur Kota Singaraja pada hari Kamis (22/03) pekan lalu mengakibatkan meluapnya air dari saluran tersebut, sehingga jalan Ayani tergenang banjir hingga selutut orang dewasa. Setelah ditinjau, penyebab banjir di lokasi tersebut diakibatkan adanya beton setebal 30 cm yang mempersempit saluran air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng langsung melakukan tindakan dengan mulai melakukan membongkar beton yang mempersempit saluran tersebut.
Menurut pengakuan Kadek Sudarmini pegawai salah satu toko yang dekat dengan lokasi pembongkaran itu, bahwa memang benar pusat banjir terjadi dari saluran tersebut. Ia menjelaskan, air yang meluap dari saluran tersebut sangat besar, sehingga banjir juga menggenangi toko tempatnya bekerja. “Saya melihat langsung saat air meluap, memang benar dari sana keluarnya,” ungkapnya.
Sudarmini berharap setelah pembongkaran beton tersebut, banjir tidak akan terjadi lagi. “Mudah-mudahan nanti tidak banjir lagi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Buleleng I Made Subur,SH menjelaskan, pembongkaran tersebut dilakukan karena laporan dari masyarakat yang mengatakan pusat banjir ada di saluran tersebut. Ia mengatakan, dengan adanya informasi itu, BPBD Buleleng langsung bertindak melakukan pembongkaran.
”Kami langsung turun ke lokasi dan benar bahwa adanya penyempitan di saluran ini. Melihat adanya penyempitan tersebut, kami langsung memerintahkan staf untuk melakukan pembongkaran. Dengan alat seadanya, kami langsung bongkar agar air tidak meluap lagi kalau ada hujan deras,” katanya.
Menurutnya, beton ini sengaja dibuat oleh pemilik lahan tersebut. “ Awalnya saluran ini tingginya 1,5 meter tapi sekarang ada beton 30 meter yang mengurangi tinggi saluran. Ini ada unsure kesengajaan dibuat oleh pemilik lahan, kami tetap bongkar saja dan mengembalikan saluran seperti semula,” tegasnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com