Buleleng, Dewata News .Com — Kegiatan ”Jumat Bersih” Pemerintah Kabupaten Buleleng kali ini menyasar pesisir pantai dari kawasan pantai Lovina, hingga pantai Kubujati, Singaraja. Gelaran aksi kebersihan yang melibatkan seluruh PNS/ASN di lingkungan Pemkab Buleleng. Jumat (06/04) pagi itu dibagi di beberapa titik ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG. di pantai Tambaksari, Kelurahan Kampung Baru, Singaraja.
Ditemui usai meninjau langsung aksi kebersihan tersebut, Wabup Sutjidra menjelaskan aksi kebersihan ini dilakukan di pesisir pantai sepanjang pantai Lovina sampai Pantai Kubujati. Aksi kebersihan ini merupakan serangkaian kegiatan dan juga persiapan kegiatan yang lebih besar oleh Kementrian Koordinator Kemaritiman, berupa aksi kebersihan di seluruh pesisir pantai di Bali.
”Kami laksanakan aksi kebersihan ini untuk persiapan kegiatan lebih besar yang dikoordinir oleh Kementrian Koordinator Kemaritiman,” jelasnya.
Selain sebagai persiapan dimaksud, aksi kebersihan ini juga sebagai kegiatan untuk membersihkan sampah kiriman yang ada di sepanjang bibir pantai. Kiriman sampah yang ada ini sebagai akibat dari cuaca yang kurang bersahabat. Dengan dilakukan aksi kebersihan ini dan juga sinergi dengan masyarakat diharapkan bisa menjadikan pantai-pantai yang ada di Buleleng lebih bersih.
”Kami bersinergi juga dengan masyarakat dengan harapan pantai di Buleleng bisa menjadi lebih bersih dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian termasuk pariwisata,” ujar Wabup Sutjidra.
Dengan panjang pantai yang mencapai 158 kilometer dan merupakan yang terpanjang di Bali, Wabup Sutjidra menilai, bahwa pemanfaatan sudah dilakukan secara maksimal. Seperti pemanfaatan kelompok-kelompok nelayan di wilayah barat yang memang diberdayakan.
Budidaya ikan juga dilakukan, menurut Sutjidra, baik di lepas pantai maupun di darat dengan tambak-tambak yang ada. Semua pemanfaatan tersebut ditujukan untuk menunjang perekonomian masyarakat. ”Pemanfaatan sudah maksimal. Hal ini dilakukan sebagai penunjang perekonomian di masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, mengenai sampah kiriman yang ada, Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini menambahkan, sampah kiriman ini merupakan fenomena rutin setiap tahunnya. Fenomena tersebut diakibatkan angin barat yang terjadi setiap tahun. Angin barat ini yang menyebabkan adanya sampah kiriman. Setiap kabupaten yang memiliki bibir pantai pasti akan mendapatkan kiriman sampah.
”Di seluruh Bali, bahkan Bali Selatan sampah kiriman juga banyak apalagi kita yang memiliki garis pantai terpanjang di Bali. Oleh karena itu, kita rutin lakukan aksi kebersihan di pesisir pantai,” tandas Sutjidra. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com