Terkait Pemilihan Kelian Desa Adat Banyuning, FKPB ”Mesadu” ke DPRD Buleleng

Buleleng, Dewata News. Com — Sejumlah tokoh masyarakat dari Desa Adat Banyuning yang menamakan diri Forum Komunikasi Peduli Banyuning (FKPB) ”mesadu” ke DPRD Kabupaten Buleleng di Jalan Veteran, Singaraja, Senin (05/03).

Kehadiran FKDB dipimpin Ketua-nya Ir. Made Astana pagi itu diterima Komisi IV DPRD Buleleng,Ir.Gede Wisnaya Wisna bersama anggota serta juga dihadiri Kasi Adat Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng, Cening Liadi, SST.

Pada kesempatan tersebut, FKPB diterima di Ruang Komisi IV DPRD Buleleng. Ketua FKPB, Made Astana menyampaikan maksud dan tujuan FKPD mengadakan audensi untuk mencari masukan dan penyelesaian, terkait dengan pemilihan Kelian Desa Adat Pakraman Banyuning yang rencananya akan dilakukan tanggal 10 Maret 2018.

Menurut Made Arsana, bahwa pemilihan kelian desa adat Banyuning ini tidak sesuai dengan awig awig yang ada. Untuk itu, diharapkan agar Dewan melalui Komisi IV dan pemerintah daerah untuk sementara menunda dan mempasilitasi adanya dialog untuk mencapai mupakat.

Kasi Adat Disbud Buleleng, Cening Liadi mengatakan, bagi para tokoh masyarakat yang merasa keberatan dengan pemilihan Kelian Adat Desa Pakraman Banyuning untuk bersurat resmi ke Pemerintah Kabupaten Cq Dinas Kebudayaan. 

”Pemerintah akan mempasilitasi kedua belah pihak untuk mencapai hasil yang disepakati bersama melalui dialog dan aturan yang berlaku,” ungkap Cening Liadi berharap.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Buleleng Gede Wisnaya Wisna menyarakan agar ada dialog antara pihak-pihak yang ingin mengembalikan pemilihan desa adat itu  sesuai dengan awig awig dan kelompok yang menginginkan pemilihan itu sendiri. 

”Komisi IV DPRD Buleleng  akan siap mempasilitasi kedua belah pihak, karena diantara mereka belum menemukan titik temu.,” kata Gede Wisnaya Wisna.

Selanjutnua, Ketua Komisi IV DPRD Buleleng Gede Wisnaya Wisna bersama FKPB bertemu dengan Ketua Dewan, Gede Supriatna. (DN ~ TiR).—