Buleleng, Dewata News. Com — Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna,SH mengatakan, bahwa guna menunjang program Singaraja sebagai Kota Pendidikan, serta guna mendukung pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Buleleng diperlukan SDM yang unggul dan mumpuni di bidang kesehatan.
”Keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Buleleng kedepannya diharapkan bisa bersinergi dengan pemerintah Daerah, sehingga akan mampu menjawab persoalan di bidang kesehatan,” kata Ketua Dewan Gede Supriatna usai menghadiri acara Wisuda Stikes Buleleng, Senen (12/03).
Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna juga menilai, bahwa Stikes Buleleng sudah berkembang pesat dari tahun ke tahun, sehingga telah diakui bukan hanya oleh masyarakat Buleleng, bahkan daerah-daerah lain di luar Kabupaten Buleleng sudah mempercayakan anak didik mereka untuk menuntut ilmu di Stikes Buleleng.
”Bahkan, tidak lama lagi Stikes Buleleng yang berlokasi di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan ini akan membuat MoU dengan Pemerintah Belanda dalam bidang pertukaran pelajar,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Stikes Buleleng Made Sundayana, S. Kep, Msi memimpin Sidang Senat Terbuka Stikes Buleleng di Wantilan Stikes Buleleng dengan acara Wisuda Lulusan Program Studi S-1 Keperawatan yang diikuti 50 wisudawan, dihadiri Kordinator Kopertis Wilayah VIII Prof.Dr.Nengah Dasi Astawa.Msi, serta Staf Ahli bidang Pemerintahan Setkab Buleleng, Dewa Ketut Manuaba mewakili bupati. serta undangan lainnya .
Ketua Stikes Buleleng Made Sundayana, S. Kep., Msi mengatakan, lembaga perguruan tinggi kesehatan Buleleng yang dipimpinnya mempunyai rencana menjadikan Institut agar cita-cita itu terwujud harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, dimana Stikes baru mempunyai 3 program studi dari persyaratannya minimal 6 program studi.
”Stikes Buleleng sudah mengajukan 4 program studi, antara lain program studi farmasi, Propesi Bidan, S-1 Kebidanan, S-1 Rekam Medik, mudah-mudahan sesuai dengan target pada tahun 2019/2020, sehingga kalau sudah sesuai dengan persyaratannya Stikes Buleleng akan berubah menjadi Institut”, ujar Made Sundayana.
Sebelum Stikes berubah menjadi Institut, lanjut Sundayana, secara otomatis SDM dan sarana prasarana sudah dipersiapkan terlebih dahulu dan hal ini terlihat dari Stikes Buleleng sudah mempunyai 3 kampus, yakni di Stikes Buleleng, Stikes yang ada di desa Sangket dan yang terakhir ada di desa Penyusuan serta di Banyuning masih dalam tahap pembangunan.
Sundayana juga menegaskan, sampai dengan saat ini Stikes Buleleng tidak ada terdeteksi bermasalah dan Pemerintah Daerah sangat mendukung, dengan bukti Stikes Buleleng eksis terus,”pungkasnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com