Denpasar, Dewata News. Com —Ditengah nama besar dan eksistensi sebagai destinasi pariwisata internasional, banyak tantangan dihadapi Bali. Salah satunya adalah makin masifnya peredaran narkotika di Pulau Dewata.
Terlebih saat ini Indonesia, termasuk Bali menjadi sasaran perdagangan narkotika oleh sindikat internasional. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengungkapan kasus penyelundupan, pengguna dan perdagangan narkotika. Peredarannya tidak hanya menyasar masyarakat perkotaan, namun juga sudah merambah sampai kepelosok desa.
Salah satu persoalan besar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, adalah seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba), yang semakin hari semakin mengkhawatirkan dan mengancam masa depan generasi muda penerus bangsa ini.
Menyikapi hal ini untuk di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf J Hotman Hutahaean dalam siaran persnya menyampaikan, pihaknya komit memberantas peredaran narkotika dan menyatakan perang terhadap narkoba.
"Komitmen ini diwujudkan dalam berbagai kegiatan seperti Penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Pengedaran Gelap Narkotika (P4GN). Dalam Pragram ini secara terus-menerus dilaksanakan tes urine pertriwulan terhadap anggota Kodam IX/Udayana dan jajaran," ujarnya di Makodam IX/Udayana, beberapa waktu lalu.
Kodam IX/Udayana terus melakukan upaya nyata dengan memberikan penyuluhan kepada seluruh anggota tentang bahaya narkoba dan sanksi yang didapat bila terbukti menggunakan narkoba.
"Apalagi sampai jadi pengedar, pimpinan TNI AD tegas dalam memerangi narkoba dengan sanksi pemecatan bagi setiap prajurit yang terkena kasus tersebut, jadi sanksinya sangat tegas dipecat," tegasnya.
"Kita menyadari bahwa penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di semua kalangan/level kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku penyalagunaan narkoba tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena bila sudah terkontaminasi dengan narkoba maka sendi-sendi kekuatan bangsa semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga yang sudah terpengaruh dengan narkoba sudah tidak dapat berpikir jernih, akibatnya, warga masyarakat selaku bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Kodam IX/Udayana tidak mau hal ini sampai terjadi dan menimpa prajurit TNI dan generasi muda penerus bangsa ini, karena itu Kodam IX/Udayana nyatakan perang besar terhadap narkoba," imbuh Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf J Hotman Hutahaean. (DN ~ KBRN).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com